Sehari 169 Meninggal Akibat TB

Indonesia Turun ke Peringkat Lima

Sehari 169 Meninggal Akibat TB
Sehari 169 Meninggal Akibat TB
JAKARTA - Indonesia berhasil melepaskan diri dari ancaman persebaran penyakit Tuberculosis (TB). Setelah 10 tahun menduduki peringkat ketiga dunia untuk jumlah penderita TB, pada 2011 Indonesia turun ke peringkat kelima. Penurunan ini adalah dampak dari pencapaian target MDGs khusus untuk TB.

Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pada 2010 jumlah penderita TB di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu kasus. Sementara jumlah kasus yang meninggal berjumlah 61 ribu jiwa atau 169 orang perharinya. "Angka itu masih terbilang tinggi dan kita masih terus berupaya untuk menguranginya melalui program nasional TB," kata Endang di kantornya Jakarta kemarin (24/2).

Penanganan kasus TB, kata Endang, sudah masuk ke dalam rencana Strategi Nasional Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014. Rencana itu menjadi peta kegiatan penanggulangan TB dalam lima tahun ke depan. Ketersediaan obat TB dari level rumah sakit hingga Puskesmas juga turut membantu menurunkan jumlah penderita kasus TB. "Tahun lalu Indonesia meningkatkan dukungan hingga 300 persen untuk menyokong penyediaan obat sehingga cukup untuk 300 ribu kasus," kata Endang.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan jumlah penderita Tuberkulosis (TB) di Indonesia bisa jadi lebih dari yang tercatat saat ini. Masalahnya tidak semua kasus TB dilaporkan ke Kemenkes. Bisa juga, kata dia, ada kasus yang sudah ditangani pemerintah namun tidak tercatat. "Namun data yang tercatat menunjukkan ada penurunan yang signifikan," kata dia.

JAKARTA - Indonesia berhasil melepaskan diri dari ancaman persebaran penyakit Tuberculosis (TB). Setelah 10 tahun menduduki peringkat ketiga dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News