Setara Institute: Politikus Jangan Politisasi Agama!
jpnn.com, JAKARTA - Aparat keamanan dinilai perlu sedini mungkin mewaspadai dan mencegah pola-pola gangguan keamanan yang menyasar tokoh-tokoh agama dan menggunakan sentimen keagamaan.
Pasalnya, hal tersebut sangat rentan memecah belah umat beragama dan menghancurkan kerukunan di tingkat akar rumput.
"Pertama-tama, tentu dengan penegakan hukum yang profesional, terbuka, adil dan tidak memihak. Aparat tidak boleh tunduk terhadap kelompok-kelompok intoleran dalam penegakan hukum itu," ujar Ketua Setara Institute Hendardi di Jakarta, Minggu (11/2).
Menurut Hendardi, pihaknya telah berkali-kali mengingatkan, lemahnya penegakan hukum terhadap kasus-kasus kekerasan dan persekusi terhadap tokoh maupun umat beragama, akan mengundang kejahatan lain yang lebih besar.
Namun, sampai saat ini peringatan tersebut sepertinya belum menjadi perhatian serius.
Akibatnya, aksi serangan maupun persekusi terhadap pemuka agama mengemuka menjadi fenomena luar biasa.
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, tidak hanya di satu daerah, tapi menyebar mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Banten dan DI Yogyakarta.
Sementara itu terhadap para politikus, Hendardi mengingatkan untuk tidak menghalalkan segara cara demi meraih kemenangan di Pemilu 2019 mendatang.
Peran politikus penting dalam menjaga ketenteraman jelang pesta demokrasi jangan sampai mainkan sentimen agama.
- Menghidupkan Kembali Dwifungsi TNI Lewat RPP Manajemen ASN, Setara Intitute: Mengkhianati Amanat Reformasi
- SETARA Institute Ungkap Hasil Riset tentang Kelompok Marjinal
- Prabowo Diberikan Gelar Kehormatan, SETARA: Langkah Politik Jokowi yang Menghina Korban HAM
- SETARA Institute Nilai Prabowo Diberi Pangkat Kehormatan Ilegal
- Pembantaian di Gereja Katolik, 15 Umat Tewas Mengenaskan Saat Misa Minggu
- Curigai Penghentian Rekapitulasi, SETARA Institute Ungkit Omongan Jokowi soal PSI