Simak nih, Dialog Pak Buwas dengan Polisi Bertarif Rp 125 Juta Sekali Kawal
Dalam pengungkapan tersebut tujuh bandar lainnya adalah SS, ES, HA, RS, AR, UT dan SB. Mereka berperan dari pengontrol barang, pengecek kualitas narkotika hingga pengemudi.
”Bandar yang memesan narkotika juga tertangkap tapi tewas yang dua orang itu. Mereka duluan berangkat ke akhirat,” candanya.
Sementara Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi menuturkan, penguntitan terhadap bandar kali ini dilakukan dengan tim gabungan.
Penguntitan dari lautan hingga ke daratan. ”Tidak sendiri-sendiri, kami bersamaan menguntit hingga ke daratan. Kami putuskan menangkapnya di sebuah SPBU,” ujarnya.
Memang harus diakui dengan garis pantai sepanjang lebih dari 18 ribu km, parairan Indonesia memang longgar. Namun, sinergi antar lembaga bisa saling menambal, sinergi itu misalnya Bea Cukai memiliki 195 kapal.
”Lalu ada kapal TNI AL dan Bakamla yang jumlahnya juga ratusan. Semuanya bekerjasama saling berjaga,” terangnya.
Dari perhitungan Ditjen Bea Cukai, hanya di Sumatera itu ada 400 titik pelabuhan tikus. Kondisi tersebut tentunya membuat semua aparat perlu untuk bekerja keras.
”Namunj, bila ternyata ada aparat baik dari sipir dan polisi terlibat, tentunya harus ada peringatan dan tindakan,” jelasnya. (idr)
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penyelundupan 45,59 kg sabu dari Tiongkok yang melibatkan 10 orang tersangka, kemarin (20/7).
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Bea Cukai dan BNN Bersinergi Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Jateng, Ini Hasilnya
- Chandrika Chika Cs Bakal Menjalani Rehabilitasi di Lido
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Polisi Bawa Chandrika Chika ke BNN Untuk Asesmen
- Perempuan 16 Tahun Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel
- Tanam Pohon Ganja di Kebun Belajar dari YouTube