Simak nih, Dialog Pak Buwas dengan Polisi Bertarif Rp 125 Juta Sekali Kawal

Simak nih, Dialog Pak Buwas dengan Polisi Bertarif Rp 125 Juta Sekali Kawal
Kepala BNN Komjen Budi Waseso. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penyelundupan 45,59 kg sabu dari Tiongkok yang melibatkan 10 orang tersangka, kemarin (20/7).

Salah seorang yang terlibat adalah Kepala Pos Polisi Air Pantai Cermin Aiptu Suherianto dan dua orang lainnya berinisial BJ dan MS tewas setelah merasakan timah panas petugas.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan, pengungkapan ini dimulai dengan kerjasama antara BNN, Ditjen Bea Cukai dan Polri.

Semua bekerjasama dalam menguntit perjalanan penyelundupan narkotika alias control delivery. ”Narkoba ini berasal dari Tiongkok yang transit di Malaysia,” paparnya.

Dari wilayah Malaysia menggunakan sebuah kapal, bandar ini masuk ke perairan di Indonesia. Tidak hanya itu, bandar juga dalam perjalanannya berganti kapal kecil masuk ke pelabuhan tikus di sekitar Pantai Cermin, Sumatera Utara. ”Saat di pelabuhan tikus inilah, peran dari Kapospol ini dimulai,” tuturnya.

Kapospol ini mengawal perjalanan kapal tersebut hingga sandar ke pelabuhan tikus dan melakukan bongkar muat. Dengan dikawal Kapospol, tentunya membuat masyarakat menjadi tidak curiga.

Pasalnya, masyarakat saat melihat ada Kapospol sudah mengenali. ”Ya, orang kalau lihat oh, ini Pak polisi itu,” jelas Buwas, panggilan akrabnya.

Saat itu Buwas langsung saja mendekati Aiptu Suherianto. Buwas-panggilan akrab Budi Waseso langsung bertanya, berapa kali mengawal sabu. Dengan muka yang tampak lemas dan tertunduk. ”Sudah lima kali Ndan,” ujar Suherianto.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap penyelundupan 45,59 kg sabu dari Tiongkok yang melibatkan 10 orang tersangka, kemarin (20/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News