Sungai Meluap, Lahan Persawahan Tersapu Banjir di Desa Meat

Sungai Meluap, Lahan Persawahan Tersapu Banjir di Desa Meat
Kondisi persawahan di Desa Meat yang tergerus banjir sungai Binanga Bolon, Minggu (17/12). Foto: Freddy/ New Tapanuli

jpnn.com, TOBASA - Hujan lebat yang turun dua hari berturut-turut sejak Sabtu (16/12) hingga Minggu (17/12) dini hari membawa petaka bagi warga Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumut.

Sejumlah lahan persawahan tersapu banjir. Pemukiman warga sekitar juga terancam diterjang banjir.

Kepala Desa Meat Janri Simanjuntak menerangkan, ada sebanyak 2 hektare lahan persawahan yang rusak. Kemudian 19 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terancam. Kejadian itu menyebabkan warga merugi ratusan juta rupiah.

Menurutnya, banjir kali ini merupakan banjir terbesar di perkampungan mereka hingga benteng-benteng penahan sawah tergerus banjir kiriman dari Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara itu.

“Tanaman padi yang rusak kurang lebih sudah dua hektar. Otomatis warga rugi. Dari tanaman padi saja, lahan seluas 2 hektare bisa menghasilkan 1.000 Kaleng. Belum lagi sejumlah irigasi yang rusak diterjang banjir,” tutur Janri.

Menurutnya, bencana banjir ini sudah lama terpikirkan, namun rencana penanganan banjir belum terealisasi. Hal itu sudah beberapa kali mereka minta saat reses DPRD dari dapil daerah itu dan mereka menerima janji. Namun permintaan mereka tidak terkabul.

“Kalau belum bisa membangun permanen, kita minta sementara dilakukan normalisasi. Tapi tidak terwujud juga,” ungkapnya.

Pihaknya berharap agar Pemkab Tobasa memberikan perhatian penanggulangan bencana itu. Mengingat kondisi iklim yang ekstrim belakangan ini, mereka kawatir kejadian yang sama terulang kembali.

Hujan lebat yang turun sejak Sabtu (16/12) hingga Minggu (17/12) membawa petaka bagi warga Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa, Sumut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News