Tidak Masalah Praktik Mengajar Dihapus, tapi…

Tidak Masalah Praktik Mengajar Dihapus, tapi…
Bu Guru dan para siswa-siswi. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Mahasiswa bisa terjun ke sekolah untuk meneliti psikologi pendidikan siswa. Bagaimana psikologi anak yang pintar dalam mencermati paparan guru.

Kemudian mahasiswa keguruan juga bisa praktik membuat pengembangan kurikulum bersama guru-guru di sekolah.

Menurutnya kehadiran mahasiswa keguruan di sekolah itu sudah menjadi identitas. Tidak boleh dihapus. Dia mencontohkan mahasiswa pendidikan dokter.

Meskipun nanti ada pendidikan profesi guru, mahasiswa pendidikan dokter tetap terjun ke rumah sakit. ’’Meskipun belum menjalankan tugas layaknya dokter,’’ pungkasnya.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan pemerintah memang sedang memperbaiki kuliah keguruan.

’’Tujuannya supaya dapat mencetak guru-guru berkualitas. Ujungnya menghasilkan lulusan siswa yang memiliki kompetensi,’’ katanya.

Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu mengatakan, selama ini banyak keluhan dari kalangan industri. Mereka tidak bisa menyerap lulusan SMK, misalnya, karena kompetensinya kurang.

Setelah ditelusuri, ternyata dari proses pembelajarannya kurang baik. Dia berharap program pembenahan proses kuliah calon guru ini juga didukung oleh kampus lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

Pemerintah berencana menghapus mata kuliah praktik mengajar untuk sarjana keguruan. Kebijakan tersebut menuai sorotan publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News