Penambang Pasir Nekat Dekati Merapi

Penambang Pasir Nekat Dekati Merapi
Penambang Pasir Nekat Dekati Merapi
BOYOLALI - Status awas Gunung Merapi masih berlaku, awan panas pun masih terus muncul, namun kondisi ini tak membuat para penambang pasir di Kecamatan Cepogo, ciut nyali. Buktinya, kemarin (11/11) ratusan penambang pasir mulai menyerbu sungai-sungai di lereng Merapi

Para penambang pasir baru saja pulang dari pengungsian beraktivitas di Sungai Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo. Puluhan truk pasir pun sudah mengantre. Mereka nekat terjun ke sungai mencari pasir lantaran, aktivitas itu satu-satunya mata pencaharian. Ditinggal sekitar dua pekan di pengungsian, mereka sudah kehilangan pendapatan. "Nek mboten pados pasir, mengke keluargo mboten saget mangan (kalau tidak mencari pasir, nanti keluarga tidak bisa makan, Red)," kata Sumarno, 61, warga setempat kemarin (11/11).

Padahal, jarak dari puncak Merapi, lokasi penambangan pasir ini hanya sekitar 12 kilometer. Saat erupsi Merapi terbesar beberapa hari lalu, lokasi ini sempat ditutup. Namun, lantaran warga menilai Merapi sudah aman, mereka kembali ke sungai cari pasir.

Para penambang menuturkan, erupsi Merapi beberapa waktu yang lalu justru membawa berkah. Sebab, saat ini harga pasir justru melonjak naik. Kenaikan harga pasir ini mencapai 20-30 persen. "Pesenan pasir kathah . Tapi regane mundak (Permintaan pasir banyak. Tapi harganya melonjak)," terang Sumarno.

     

BOYOLALI - Status awas Gunung Merapi masih berlaku, awan panas pun masih terus muncul, namun kondisi ini tak membuat para penambang pasir di Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News