Kenaikan Harga Minyak Diyakini Hanya Sesaat
Jumat, 04 Maret 2011 – 15:46 WIB
JAKARTA — Terus melonjaknya harga minyak dunia yang berpengaruh terhadap harga minyak Indonesia (ICP), diyakini pemerintah hanya bersifat sementara saja. Saat ini, harga minyak dunia terus meroket dikisaran USD 103 per barel, padahal di asumsi makro APBN 2011, pemerintah hanya menargetkan USD 80 per barel.
Pada wartawan di Jakarta, Jumat (4/3), Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, kalaupun ICP meningkat maka akan berdampak pada peningkatan defisit. Dalam asumsi makro APBN 2011, defisit ditargetkan 1,8 persen.
Baca Juga:
‘’Kalau secara umum kita masih berpandangan bahwa naiknya ICP ini tidak permanen. Tapi kalau ditanya tentang dampaknya kepada penerimaan memang ada, tetapi di bagian belanja kita mesti tahu, karena ada subsidi listrik maupun subsidi BBM dan juga faktor anggaran untuk pendidikan yang harus dilakukan penyesuaian,’’ kata Agus.
Hingga saat ini, perkiraan tambahan defisit bila ICP terus naik memang belum bisa diumumkan. Namun kata Agus, untuk mengkaji dampak kenaikan harga ICP harus didasarkan pada beberapa review asumsi yang lain. Misalnya lifting minyak, nilai tukar, tingkat suku bunga dan fiskal.
JAKARTA — Terus melonjaknya harga minyak dunia yang berpengaruh terhadap harga minyak Indonesia (ICP), diyakini pemerintah hanya bersifat sementara
BERITA TERKAIT
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Kabar Fantastis! AirAsia Tawarkan Tiket Pesawat ke Luar Negeri Hanya Rp 1