PKS: Pemanggilan Oleh Presiden Tidak Penting

PKS: Pemanggilan Oleh Presiden Tidak Penting
Presiden SBY. Foto: Abror Rizki/Rumgapres/Dok. JPNN
JAKARTA - Wacana resehuffle atau pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II masih santer beredar. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nampaknya sudah tidak ambil pusing dengan isu reshuffle yang sudah berjalan sekitar satu pekan tanpa realisasi itu.

Jika sesuai kontrak koalisi, jika ada reshuffle, maka setiap partai koalisi akan dipanggil untuk diberitahu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta nampaknya tidak begitu peduli dengan aturan pemanggilan tersebut. "Bagi PKS, kini sudah tidak menjadi penting dipanggil tidaknya (oleh Presiden)," ujarnya di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (22/9).

Menurut Anis, hingga saat ini, tidak ada pemanggilan terhadap PKS oleh Presiden SBY. Dengan posisi itu, dia melihat bahwa isu reshuffle yang dilakukan SBY merupakan upaya fund raising atau pengumpulan dana. Tidak dijelaskan lebih lanjut maksud Anis apakah fund raising itu ditujukan untuk kepentingan politik di 2014. "Reshuffle ini bukan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Hanya fund raising," nilainya.

Dengan maksud seperti itu, Anis menangkap sinyal jika reshuffle kabinet akan dilakukan di seputar kementrian bidang ekonomi saja. Kementrian bidang itu, berpotensi untuk mendapatkan sumber dana dalam jumlah besar. "(Kementrian ekonomi) itu memang tempat basah-basah kok," tandasnya.

JAKARTA - Wacana resehuffle atau pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II masih santer beredar. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News