PKS: Pemanggilan Oleh Presiden Tidak Penting

PKS: Pemanggilan Oleh Presiden Tidak Penting
Presiden SBY. Foto: Abror Rizki/Rumgapres/Dok. JPNN
Berbeda dengan PKS, Partai Persatuan Pembangunan merasa kalau ketua umumnya Suryadharma Ali sudah berbicara dengan Presiden SBY terkait reshuffle. Sekjen DPP PPP M. Romahurmuiziy menyatakan, Suryadharma yang saat ini sedang mendampingi SBY melakukan kunjungan daerah ke Jambi kemungkinan besar juga membicarakan rencana perombakan kabinet tersebut.

"Pak SBY sedang berada di Jambi bersama Pak Suryadharma Ali, kemungkinan (reshuffle) dibicarakan di sana. Sepertinya di sela-sela itu dibicarakan," kata Romahurmuziy, di komplek parlemen, kemarin.

Menurut Romi, reshuffle merupakan kebutuhan Presiden. Kementerian apa yang diganti, presiden lah yang paling tahu. Apalagi,  kalau yang di-reshuffle menteri nonpartai,  SBY tak perlu membicarakannya dengan koalisi. "Selain menteri dari partai, mitra koalisi, tidak harus dibicarakan," katanya.

Sementara itu, hembusan isu reshuffle mau tidak mau juga mengarah kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara EE Mangindaan. Menteri asal Demokrat itu menegaskan bahwa isu reshuffle itu membuatnya siap, jika nantinya dirinya juga diganti. "Siapa yang nggak siap. Apapun itu hak prerogatif Presiden," kata Mangindaan di gedung parlemen.

JAKARTA - Wacana resehuffle atau pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II masih santer beredar. Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News