Tangan Kanan Kadhafi Juga Tertangkap
Selasa, 22 November 2011 – 04:48 WIB
TRIPOLI - Sehari setelah tertangkapnya Saif al-Islam, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya berhasil membekuk Abdullah al-Senussi Minggu waktu setempat (20/11). Seperti Saif, adik ipar mendiang Muammar Kadhafi itu pun tertangkap di wilayah selatan negara Afrika Utara tersebut.
Hingga kemarin (21/11), Senussi dan Saif masih sama-sama berada di balik terali besi pemerintahan NTC. Kendati keduanya adalah buron Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), NTC berencana untuk menyidangkan dua orang dekat Kadhafi itu di Libya. "Pemerintah sementara Libya bersikeras untuk menyidangkan Saif, yang tertangkap di wilayah selatan Sahara, di dalam negeri," terang NTC secara tertulis.
Baca Juga:
Mengingat pelanggaran berat yang dilakukan Saif terhadap oposisi dan warga Libya, pengadilan berhak menjerat putra kedua Kadhafi itu dengan ancaman hukuman mati. Sedangkan, Senussi yang juga dianggap bertanggung jawab atas kejahatan yang sama, kemungkinan besar akan dijerat pula dengan hukuman mati. Tapi, jika dikirimkan ke ICC, dua buron itu maksimal hanya akan dijatuhi hukuman seumur hidup.
"Hanya akan adil bagi rakyat Libya jika dia (Saif) menjalani persidangan di sini. Sebab, Saif al-Islam melakukan pelanggaran terhadap rakyat Libya. ICC hanyalah pengadilan sekunder dan rakyat Libya tak akan pernah mengizinkan dia diadili di luar Libya," papar Menteri Informasi NTC Mahmoud Shammam. Namun, NTC masih belum memutuskan dimana Senussi bakal menjalani sidang.
TRIPOLI - Sehari setelah tertangkapnya Saif al-Islam, para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya berhasil membekuk Abdullah al-Senussi Minggu
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina