RSCM Kembangkan Laperoskopi

Pendonor Ginjal Bisa Cepat Beraktivitas Normal

RSCM Kembangkan Laperoskopi
RSCM Kembangkan Laperoskopi
JAKARTA - Pelayanan medis tanah air terus berkembang. Upaya ini diantaranya untuk menekan eksodus masyarakat berobat ke negeri tetangga. Diantara penerapan teknologi mutakhir sudah dimulai RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) untuk urusan transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal di rumah sakit plat merah itu, saat ini bisa menggunakan teknik laparoskopi.

Ada perbedaan yang cukup mencolokan pada operasi transplantasi konfensional dengan teknis laparoskopi ini. Khususnya operasi yang dilakukan pada si pendonor. Untuk si resipien sendiri, tidak ada perbedaan antara teknik laparoskopi dengan teknik konfensional.

Secara teknis, pencangkokan ginjal dengan teknik laparoskopi dilakukan dengan peralatan semacam tongkat berdiameter 5 mm - 12 mm. Alat ini fungsinya menggantikan tangan dokter untuk mengambil ginjal. Sementara itu, si dokter melihat ginjal yang akan diambil dari layar monitor. Dengan menggunakan alat ini, maka lubang atau luka tidak sebesar pada operasi pengambilan ginjal konvensional.

Staff Divisi Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM Prof Dr dr Endang Susalit SpPD-KGH di Klinik Kencana RSCM kemarin (12/1) menuturkan, bagian pinggang pendonor sedikitnya dilubangi tiga kali untuk melakukan pengambilan ginjal dengan teknik laparoskopi ini. Dua lubang dibuat untuk memasukkan peralatan pengganti tangan dokter untuk memotong ginjal tadi. Dan satu lubang lagi berukuran antara 3 cm - 4 cm di pinggang bagian bawah untuk mengambil ginjal yang sudah dipotong.

JAKARTA - Pelayanan medis tanah air terus berkembang. Upaya ini diantaranya untuk menekan eksodus masyarakat berobat ke negeri tetangga. Diantara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News