Kantor Surat Kabar Dibom, 7 Tewas
Sabtu, 28 April 2012 – 05:37 WIB
ABUJA – Dua ledakan bom mengguncang Nigeria Jumat (27/4). Serangan menarget markas harian terlarisThisDay di Kota Abuja dan Kota Kaduna itu menewaskan tujuh orang. Sedikitnya 26 orang terluka akibat ledakan yang diklaim sebagai aksi kelompok Islam radikal, Boko Haram, tersebut.
”Boko Haram melancarkan serangan di markas surat kabar This Day di ibu kota, Abuja, dan kantor cabangnya di Kaduna. Dalam waktu dekat, kami akan kembali melancarkan serangan serupa terhadap para jurnalis Nigeria,” terang kelompok militan tersebut dalam situsnya. Menurut mereka, jurnalis terlalu berpihak pada pemerintah dalam memberitakan perseteruan Boko Haram dan rezim Presiden Goodluck Jonathan.
Nwakpa O, jubir Palang Merah Nigeria, mengatakan bahwa ledakan di Abuja diakibatkan oleh bom mobil bunuh diri. ”Mobil yang dikemudikan pelaku memasuki pintu gerbang kantor pusat ThisDay dan melaju sampai ke dalam gedung sebelum akhirnya meledak,” paparnya. Akibat ledakan itu, tiga orang tewas dan beberapa yang lain terluka. Pelaku ledakan pun tewas terpanggang di dalam mobil yang meledak tersebut.
Selain korban jiwa, ledakan tersebut juga menimbulkan kerugian materi yang tak sedikit. Atap gedung milik harian paling besar di Nigeria itu terbelah. Seluruh jendela kaca dan pintu juga hancur berantakan. Aparat yang langsung dikerahkan ke lokasi kejadian melaporkan bahwa ledakan terjadi di bagian belakang gedung. Tepatnya di ruang cetak yang kebetulan jaraknya cukup jauh dari ruang redaksi.
ABUJA – Dua ledakan bom mengguncang Nigeria Jumat (27/4). Serangan menarget markas harian terlarisThisDay di Kota Abuja dan Kota Kaduna itu
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina