Janji Tak Islamisasi Pemerintahan
Hari Ini Mohammed Mursi Resmi Presiden Mesir
Sabtu, 30 Juni 2012 – 07:36 WIB
KAIRO – Hari ini, tepatnya pukul 11.00 waktu setempat (sekitar pukul 16.00 WIB), Mohammed Mursi bakal resmi menjadi presiden sipil pertama Mesir. Menjelang pelantikan bersejarah tersebut, pemimpin 60 tahun itu menyapa para pendukungnya di Tahrir Square kemarin (29/6). Dia berjanji untuk membuat Mesir terlahir kembali. Massa berkumpul di Tahrir Square sejak kemarin pagi. Mereka sengaja memadati lapangan utama ibu kota tersebut untuk mendengarkan pidato Mursi sebagai presiden terpilih. ”Mursi akan berbicara di hadapan seluruh rakyat Mesir yang dia banggakan. Dia akan berbicara tentang program pemerintahannya demi kelahiran baru Mesir,” ujar Yasser Ali, jubir Mursi.
Berbeda dengan pelantikan presiden-presiden Mesir sebelumnya, kali ini, Mursi akan mengikrarkan sumpah kepresidenan di hadapan Mahkamah Konstitusi (MK). Pasalnya, sebelum pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) pekan lalu, MK telah lebih dulu membubarkan parlemen. Padahal, biasanya, parlemen lah yang melantik para presiden Negeri Piramida tersebut.
Baca Juga:
”Pukul 11.00 Sabtu nanti (hari ini), Mursi akan berada di kantor MK dan mengikrarkan sumpah kepresidenan di hadapan majelis umum MK,” terang Kantor Berita MENA kemarin. Dengan bersedia menjalani pelantikan oleh MK, secara tidak langsung, Mursi menerima pembubaran parlemen beberapa waktu lalu. Tapi, dia berharap, anggota parlemen yang lama bisa kembali duduk sebagai wakil rakyat.
Baca Juga:
KAIRO – Hari ini, tepatnya pukul 11.00 waktu setempat (sekitar pukul 16.00 WIB), Mohammed Mursi bakal resmi menjadi presiden sipil pertama
BERITA TERKAIT
- Gedung Putih Akui Israel Masih Menerima Pasokan Senjata Amerika
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya