Tak Dapat Tenda Kemah, 30 Jamaah Haji Tarakan Terlantar

Tak Dapat Tenda Kemah, 30 Jamaah Haji Tarakan Terlantar
Tak Dapat Tenda Kemah, 30 Jamaah Haji Tarakan Terlantar
TARAKAN – Sebanyak 30 jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) VI termasuk Tarakan, tidak mendapatkan lokasi tenda kemah di Mina saat hendak melaksanakan lontar jumrah. Tetapi, khusus jamaah Tarakan sampai saat ini melalui Kementerian Agama Kota Tarakan tidak  mengetahui jumlah secara rinci jamaah asal Tarakan yang terlantar selama 2 hari tersebut.

Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Penyelenggara Ibadah Haji pada Kementerian Agama Kota Tarakan H S Hermansyah menjelaskan bahwa penyebab jamaah terlantar tersebut sampai saat ini belum diketahui. Akan tetapi, H Hermansyah menyakinkan bahwa prosesi pelaksanaan rukun haji tiap jamaah berjalan lancar. “Hal tersebut, tak mengganggu jalannya ibadah haji, semua lancar,” tutur H Hermasnyah.

Di Mina, seluruh jamaah mendirikan kemah atau tenda sebagai basecamp pemondokan selama 2 hari untuk melakukan lontar jumrah di aqabah, ula, dan wusto sebelum keesokan harinya kembali menuju Mekkah untuk melakukan Thawaf Ifadhah dan Sai pada hari ini (28/10). Thawaf Ifadhah adalah tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Juga dinamakan bagi tawaf rukun umrah. “Informasi yang kami terima kemarin (27/10) sekira pukul 09.00 Wita, rombongan menuju Mekkah untuk Thawaf Ifadhah,” ungkap H Hermansyah kepada Radar Tarakan kemarin.

Sementara itu, jarak Mina menuju Mekkah yang memiliki panjang 2 hingga 3 kilometer tersebut, dilalui jamaah dengan menggunakan 7 bus berkapasitas 50 penumpang. “Seluruh jamaah menggunakan bus, walau ada jamaah berjalan kaki,” kata H S Hermansyah.

TARAKAN – Sebanyak 30 jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) VI termasuk Tarakan, tidak mendapatkan lokasi tenda kemah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News