Pamit Pergi ke Sekolah, Pulang Bawa Ikan Tangkapan

Pamit Pergi ke Sekolah, Pulang Bawa Ikan Tangkapan
Perkampungan Suku Bajo Sampela di Desa Sama Bahari, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Sebelum ada Sekolah On Off, sekolah formal sudah berdiri di perkampungan suku Bajo Sampela di Desa Sama Bahari, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun, tidak semua anak suku Bajo mau bersekolah formal. Mereka memilih Sekolah On Off  agar tetap bisa melaut mencari ikan.

SEKARING RATRI, Wakatobi

Oktober termasuk bulan musim ikan di Wakatobi. Para nelayan menyerbu laut untuk mencari ikan sebanyak-banyaknya. Tak heran bila rumah-rumah di perkampungan atas laut suku Bajo Sampela di Desa Sama Bahari, Kecamatan Kaledupa, sepi. Hampir semua lelaki pergi melaut berhari-hari. Ikut pula anak-anak lelaki mereka.

Kalau sudah begitu, Sekolah On Off yang menjadi taman belajar bagi anak-anak nelayan suku Bajo pun tutup sementara. Tak ada aktivitas belajar mengajar.  

’’Kalau sekolah libur, ya dipakai untuk kegiatan lain. Kebetulan ini ada pembagian beras untuk warga Bajo,’’ kata Kepala Desa Sama Bahari Suhaele saat ditemui di kantornya Kamis (24/10).  

Dua guru yang mengajar di sekolah itu juga harus mencari kegiatan lain untuk mengisi waktu. Sabir, salah seorang guru, misalnya, memanfaatkan libur musim ikan itu dengan mengikuti pelatihan guru.

’’Ini saya sedang mengikuti pelatihan guru di Kota Wanci,’’ ujarnya ketika ditemui Jumat (25/10).

Sabir yang juga aparat Desa Sama Bahari mengakui, tidak mudah memaksa anak-anak Bajo untuk sekolah. Sekalipun Sekolah On Off sudah memberlakukan waktu libur yang sangat panjang, anak-anak Bajo tidak serta-merta menuruti ’’perintah’’ untuk bersekolah. Karena itu, bukan anak-anak yang harus menyesuaikan jadwal sekolah, melainkan gurunya yang mesti ’’tahu diri’’.

Sebelum ada Sekolah On Off, sekolah formal sudah berdiri di perkampungan suku Bajo Sampela di Desa Sama Bahari, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News