Atap Ambruk, Siswa Dilarang Masuk Kelas

Atap Ambruk, Siswa Dilarang Masuk Kelas
Atap Ambruk, Siswa Dilarang Masuk Kelas

jpnn.com - PURWAKARTA-Siswa SMKN 1 Purwakarta dihimbau agar tidak menggunakan ruang kelas yang atapnya ambruk. Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan ambruknya atap bangunan kelas ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Purwakarta.

Kepala SMKN 1 Purwakarta, Heri Haryadi mengatakan, untuk semua aktivitas di ruang kelas yang ambruk sudah dihentikan. Ruang kelas ambruk yang merupakan kelas teori tersebut masih dalam kontrol Disdikpora.

"Sarankan untuk pelajar ruangan tersebut tidak digunakan agar tidak merambat ke ruang lain. Pa Kabid Dikmen sudah datang jadi permasalahannya sekrang dikembalikan ke Disdikpora," kata Heri kepada Pasundan Ekspres (JPNN Group).

Kepala sekolah dan pihak jajaran guru tidak tahu persis siapa yang mengerjakan proyek tersebut. Pasalnya, proyek bernilai ratusan juta tersebut ditenderkan oleh Disdikpora dan pihak sekolah hanya menerima kunci saja. "Pemborongnya siapa tidak tahu, saya baru Agustus menjabat kepala sekolah jadi tidak tahu persis pemborongnya," katanya.

Ia pun sudah menghimbau kepada para guru untuk tidak memakai lagi ruangan tersebut. Karena khawatir akan ada kejadian serupa yang bisa mencelakakan pelajar juga jajaran guru. Kelas yang ambruk sebetulnya ruang kelas baru, tepatnya dibangun setahun lalu. Dan baru diisi peralatan sekolah sejak Agustus tahun ini, jadi baru beberapa bulan saja kegiatan belajar di ruang kelas tersebut.

"Agar tidak digunakan untuk pembelajaran, baru kita gunakan sebulan tidak ada kursinya, baru selesai sebulan yang lalu difasilitasi, dipakai retak dikit dalam waktu menit langsung ambruk. Harus dibetulkan," paparnya.

Sebelumnya, saat kejadian beruntung tidak ada aktifitas belajar mengajar di dalamnya. Atap bangunan ambruk diduga karena proyek dikerjakan asal-asalan oleh pemborong. Bangunan kelas yang baru selesai setahun lebih tersebut menggunakan atap dari kerangka besi. Dan pengerjaan sendiri dilakukan oleh Disdikpora Purwakarta. engerjaan selesai sekitar bulan Juni-Juli 2012 lalu, sedianya bangunan digunakan untuk ruang belajar.

Terkait hal itu Wakil Ketua Litbang SMKN 1 Purwakarta Heri Haerudin pengerjaan proyek oleh Disdikpora melalui lelang.
"Sudah satu tahun, tahun 2012 bulan Juni-Juli. Itu kan dilelang di Dinas tidak tahu anggarannya, tidak tahu siapa-siapanya. Membuat kerangka plafonnya yang tahu persis Dinas Pendidikan," ungkapnya.

PURWAKARTA-Siswa SMKN 1 Purwakarta dihimbau agar tidak menggunakan ruang kelas yang atapnya ambruk. Pihak sekolah sendiri sudah melaporkan ambruknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News