Bupati Bangga Budaya Wakatobi Masuk UNESCO

Bupati Bangga Budaya Wakatobi Masuk UNESCO
Dahlan Iskan bersama isteri Nafsiah dan Bupati Wakatobi Hugua (kiri) bersama Ratna, isterinya. Foto; M Nasaruddin Ismail/Jawa Pos/JPNN.com

KENDARI - Dua tahun lagi, masa jabatan Hugua sebagai Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara untuk periode 2001-2016 akan berakhir. Ia sudah tak mungkin lagi maju karena sudah dua periode memimpin daerah tersebut, dan membuat sederet kemajuan. Makanya, ia sangat berharap agar, siapapun nantinya yang jadi bupati setelah dirinya, bisa melanjutkan berbagai program dan rencana jangka panjang yang sudah ia susun untuk kemajuan daerah.
    
"Saya hanya berpesan kepada bupati Wakatobi berikutnya agar tetap mengembangkan dan melanjutkan program sebelumnya," kata Bupati Wakatobi, Hugua saat berbicara di hadapan lebih 1000 warga Wakatobi di Kendari seperti yang dilansir Kendari Pos (Grup JPNN.com), Senin (25/8).

Menurutnya, usia pemerintahanya saat ini tidak lagi sampai dua tahun, dan masih banyak hal yang harus dilakukan, mulai dari peningkatan ekonomi, perbaikan jalan, puskesmas.  
    
Hugua juga sempat membanggakan kearifan lokal Wakatobi yang telah diakui oleh UNESCO. Beberapa tarian adat dari Wakatobi sudah diakui oleh lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB itu sebagai warisan dunia. Beberapa diantaranya tarian Lareangi dari Kaledupa dan Kabanti yang merupakan milik Buton namun dibawakan oleh Wangi-Wangi.
    
Menurutnya, esensi pembangunan sebetulnya  membuat kebudayaan yang arif menjadi peradaban. Kearifan lokal menurut mantan aktivis LSM ini merupakan jargon dan hal penting bagi Wakatoni karena antara budaya dan pembangunan tidak boleh pisah.
    
Selain itu, Hugua mengharapakan kedepannya transportasi lewat udara menuju Wakatobi tidak lagi tansit lewat Makassar melainkan langsung ke pulau yang memiliki surhga di bawah laut itu. "Kalau pesawat dari Maluku atau Bali supaya langsung terbang ke Wakatobi, bukan lagi harus transit di Makassar. Diharapkan semuanya bukan hanya kota ini saja melain semua kota yang ada di Indonesia," tambahnya.
    
Suami Ratna Lada ini juga memberikan apresiasinya terhadap panitia Halal Bi Halal yang dinilainya cukup sukses dengan menghadirikan beberapa tarian tradisional Wakatobi serta makanan khas dari Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia serta Binongko. "Saya mengucapkan terima kasi kepada panitia pelaksana Halal Bi Halal KKW yang telah memberikan sumbangsinya kepada acara silaturahim kali ini," tukasnya. (kdi/jpnn)


KENDARI - Dua tahun lagi, masa jabatan Hugua sebagai Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara untuk periode 2001-2016 akan berakhir. Ia sudah tak mungkin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News