Koalisi Merah Putih tak Mempan Rayuan Jokowi-JK, Ini Alasannya

jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan apapun janji politik yang ditawarkan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak akan menggoyahkan anggota koalisi Merah Putih. Sebab kehadiran koalisi Merah Putih merupakan sebuah pembelajaran pendewasaan berdemokrasi.

"Saya yakin, tidak akan ada anggota koalisi Merah Putih tergoda dengan tawaran Jokowi-JK. Koalisi Merah Putih akan solid untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Ini pembelajaran dan pendewasaan demokrasi. Ketika kita memilih, maka kita harus konsisten dengan pilihan kita," kata Bambang, kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Selasa (26/8).

Partai Demokrat misalnya. Kata Bambang, tidak mungkin bisa bergabung dengan koalisi PDIP karena PDIP selama 10 tahun pemerintahan SBY, selalu jadi oposisi.

"Aib bagi Demokrat jika mengambil tawaran PDIP yang jadi oposisi ketika SBY jadi presiden. Jika PDIP bisa oposisi selama sepuluh tahun, masak Demokrat berpikir untuk bergabung PDIP? Mau ditaruh di mana muka kader dan pendukung SBY?" tegasnya.

Demikian juga halnya dengan PAN, menurut Bambang akan konsisten berada dalam koalisi Merah Putih karena posisi Ketua Umum PAN, Hatta Radjasa yang menjadi cawapres pada pilpres lalu.

"Kalau PAN pindah, yah tidak mungkin. Ketua umumnya saja kan jadi cawapres, masa begitu kalah langsung pindah, padahal Hatta sampai detik ini masih menjadi ketua umum. Gimana nanti pandangan rakyat, seolah hanya jabatan saja yang dikejar," imbuhnya.

Sedangkan PPP, Bambang melihat ada perbedaan ideologi dengan PDIP. Basis massa Islam yang dimiliki PPP akan sangat berbenturan dengan basis massa PDIP.

"Ke depannya ini akan merepotkan keduanya jika bergabung. Makanya meski saya lihat ada tawaran dan beberapa kader PPP seperti ingin mengamini tawaran ini, namun elit-elit PPP yang ideologis tidak akan mungkin bisa menerimanya," ujar Bambang.