Gilir Gadis di WC Sekolah, Lima Pelaku Bebas
jpnn.com - JAMBI - Pelaku pemerkosaan dengan inisial IW, MD, AJ RS dan KJ bisa menghirup udara bebas setelah kasusnya dihentikan oleh penyidik Polresta Jambi. Padahal, kelimanya tega menggilir gadis idiot inisial FT (17) berkali-kali. Kasus tersebut sudah dilaporkan ibu korban bernama Masna dengan nomor laporan LP/B/558/VI/2014.
Kelima pelaku diduga menggilir korban berkali-kali yakni pada 20 april 2014, 17 mei 2014, minggu 25 Mei 2014 lalu. Lebih mirisnya, hal itu dilakukan di WC umum MTS Assa’adah RT 05, Kelurahan Tahtul Yaman Kecamatan Pelayangan Sebrang Kota Jambi.
Alasan penyidik menghentikan kasus tersebut, lantaran mereka tidak cukup memiliki bukti dan juga ada jaminan dari para orang tua pelaku.
Wakasat Reskrim Polresta Jambi Akp Deni Mulyadi saat dikonfirmasi pada Senin (8/9), mengatakan, kelima pelaku masih dibawah umur dan mendapat jaminan dari para orang tua pelaku.
"Mereka (pelaku-red) beberapa waktu lalu memang sudah kita amankan, karena ada jaminan dari para orang tua kelima pelaku tidak dilakukan penahanan," terang Deni seperti dilansir Jambi Ekspres (JPNN Grup), Rabu (10/9).
Deni Mulyadi menambahkan, meski pelaku kelima pelaku yang diduga melakukan tindak asusila ini tidak dibebaskan begitu saja, melainkan mereka (pelaku) harus menjalani wajib lapor. "Mereka saat ini melajalani wajib lapor satu minggu dua kali," pungkas Deni. (dez)
JAMBI - Pelaku pemerkosaan dengan inisial IW, MD, AJ RS dan KJ bisa menghirup udara bebas setelah kasusnya dihentikan oleh penyidik Polresta Jambi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kombes Misbahul: Penerimaan Anggota Polri di Aceh Dilaksanakan Secara Bersih dan Terbuka
- Halalbihalal dengan Wartawan, Kapolres Inhu Ajak Wujudkan Pilkada yang Kondusif dan Aman
- Pamit Donor Darah, Gugun Ditemukan Tewas Tiga Hari Kemudian
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang