Unjuk Eksistensi Desainer Muda

Unjuk Eksistensi Desainer Muda
Unjuk Eksistensi Desainer Muda. Foto Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Salah satu bentuk eksistensi desainer di panggung mode adalah seringnya mereka menggelar fashion show. Makin sering menggelar fashion show, karyanya akan tambah dikenal. Tentunya, desainer tetap memperhatikan unsur keunikan desain dan orisinalitas karyanya.

Dengan tujuan yang sama, sekolah mode menggelar ajang fashion show. Tidak terkecuali Pison Art N Fashion Foundation dengan gelaran Fashion Momentum di Surabaya Town Square, Minggu (16/11). Saat itu ada 25 alumnus yang menampilkan karyanya.

Salah satunya, Bramanta Wijaya. Karya lulusan UI jurusan advertising tersebut cukup menarik. Dia mengangkat budaya Indonesia yang dikombinasikan dengan kultur Jepang dalam enam karyanya. Bramanta mempunyai alasan tersendiri memilih Jepang sebagai sumber inspirasi karyanya. ’’Saya suka Jepang sejak kecil. Saya sering gambar sailor moon dan yakuza,’’ ucapnya. ’’Yakuza itu seksi, feminin, dan independen,’’ lanjutnya.

Untuk unsur lokalnya, laki-laki yang akrab disapa Bram tersebut mengambil batik kawung yang berpola teratai. Menurut dia, bunga teratai berarti pengharapan. Itu sesuai dengan cita-citanya yang mengangkat harapan bagi orang lain. Dia juga mengambil batik parang berbentuk ombak. ’’Banyak motif sih di Indonesia, nggak bikin kering ide. Lagi pula mengangkat batik lokal sebagai identitas bahwa saya orang Indonesia,’’ ungkapnya.

Tidak hanya Bram, Geraldus Sugeng juga unjuk kemampuan desainnya. Dia merupakan salah seorang desainer senior yang telah malang melintang di dunia mode selama 19 tahun. Geraldus menyatakan bahwa acara semacam Fashion Momentum sangat bagus bagi perkembangan dunia fashion. ’’Senior dan pemula bisa saling kenal lebih akrab dan bertukar pengalaman,’’ paparnya.

Perkataan Geraldus diperkuat ucapan Elizabeth Njo May Fen, pemilik sekolah mode Pison. ’’Ini adalah wadah untuk bisa bersama-sama unjuk kemampuan. Fashion show kali ini menggabungkan desainer top dan desainer muda,’’ ujarnya. Selain fashion show, juga ada pameran, kompetisi, workshop, talk show. (cik/c20/ai)

 


Salah satu bentuk eksistensi desainer di panggung mode adalah seringnya mereka menggelar fashion show. Makin sering menggelar fashion show, karyanya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News