Gelar Razia, Belum Temukan Daging Bermormalin

Gelar Razia, Belum Temukan Daging Bermormalin
SIDAK: Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Pusat melakukan uji laboratorium makanan daging di supermarket di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (17/12). Foto: Haritsah Almudatsir/Jawa Pos

jpnn.com - MENTENG – Animo belanja masyarakat menjelang Natal dan tahun baru selalu meningkat. Biasanya momentum tersebut dimanfaatkan pedagang nakal untuk menjual barang-barang tidak layak jual. Karena itu, Rabu (17/12) Pemkot Jakarta Pusat merazia beberapa pusat perbelanjaan. Sasarannya adalah pedagang yang menjual daging ayam dan sapi.

Kasudin Pertanian dan Perikanan Jakarta Pusat Ishom Setyawan menjelaskan, biasanya para pedagang nakal menjual daging busuk atau daging yang mengandung formalin dan boraks. Ada pula yang menjual daging campuran atau dikenal dengan daging celeng. ’’Karena itu, kami mengadakan razia tersebut,’’ jelasnya.

Ishom mengatakan, salah satu pusat perbelanjaan yang menjadi sasaran razia adalah Carrefour Cikini, Jakarta Pusat. Petugas mengambil sampel daging di pusat perbelanjaan itu. Kemudian daging tersebut diuji tingkat keasamannya. ’’Nilai keasaman paling bagus itu 5,5,’’ ujarnya. Semakin rendah, daging itu tidak layak dikonsumsi.

Lantas, bagaimana hasil razia kemarin (17/12)? ’’Sementara ini aman. Kami tidak menemukan daging yang tidak layak konsumsi,’’ tuturnya.

Meski demikian, dia akan terus merazia pusat perbelanjaan lain. Pihaknya memiliki target menguji 414 sampel daging di seluruh Jakarta. Selain Carrefour, sampel tersebut diambil dari beberapa pasar tradisional di wilayah Jakarta Pusat.

Menurut Ishom, jika ditemukan makanan tidak layak jual, petugas memberikan sanksi. Mulai menyita daging hingga membina pedagang.

Kalau tetap melanggar, pihaknya merekomendasi pemprov agar pusat perbelanjaan itu dilarang beroperasi. ’’Tujuannya, nggak ada lagi yang menjual daging tidak layak konsumsi,’’ tegasnya. (bad/co2/oni)


MENTENG – Animo belanja masyarakat menjelang Natal dan tahun baru selalu meningkat. Biasanya momentum tersebut dimanfaatkan pedagang nakal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News