Geng Motor Makin Brutal, Polri Perlu Bentuk Tim Pemburu

Geng Motor Makin Brutal, Polri Perlu Bentuk Tim Pemburu
Geng Motor Makin Brutal, Polri Perlu Bentuk Tim Pemburu

jpnn.com - JAKARTA -- Aksi brutal geng motor semakin tidak terkendali sepanjang 2014. Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai polisi cenderung tidak tegas membasmi aksi brutal geng motor.

Akibatnya sejak 12 Januari hingga 2 Desember terjadi 38 peristiwa kebrutalan geng motor yang membuat 52 orang menjadi korban. "Sebanyak 28 orang di antaranya tewas dan 24 lainnya luka-luka," kata Neta, Minggu (28/12).

IPW mencatat dan menemukan fakta bahwa para pelaku brutalisme geng motor adalah anak-anak remaja dan anak di bawah umur yang sangat nekat. Dalam beraksi mereka membekali diri dengan senjata golok, clurit, dan panah.

"IPW tidak menemukan adanya geng motor yang menggunakan senjata api di tahun 2014 ini," jelasnya.

Namun, dalam membacok korbannya mereka selalu mencari titik yang mematikan, seperti bagian kepala atau leher, dada, dan perut.  Bahkan mereka nekat mengeroyok anggota TNI maupun Polri. "Sedikitnya ada dua TNI dan tiga polisi luka-luka dikeroyok geng motor di tahun 2014," katanya.

Di Balikpapan, Kalimatan Timur, IPW menemukan adanya geng motor berlabel Brasmada (Berani Senggol Mandi Darah).

Tahun 2014 ini sasaran geng motor tidak hanya manusia, tapi mereka nekat menyerang rumah sakit, asrama mahasiswa, mini market dan warung kopi. Selain itu ada empat kasus geng motor yang membawa kabur motor, hp, dan dompet korbannya, yakni dua kasus di Jabar dan dua kasus di Sumut.

Dari 33 provinsi Indonesia hanya ada 11 yang rawan geng motor. Peringkat paling rawan "dipegang" Jabar. Ada 11 peristiwa brutalisme geng motor yang membuat 10 orang tewas dan 12 lainnya luka.

JAKARTA -- Aksi brutal geng motor semakin tidak terkendali sepanjang 2014. Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai polisi cenderung tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News