Beras Impor Tetap Marak, Ternyata Diselundupkan Lewat Jalur Ini

Beras Impor Tetap Marak, Ternyata Diselundupkan Lewat Jalur Ini
Beras Impor Tetap Marak, Ternyata Diselundupkan Lewat Jalur Ini

jpnn.com - BATAM - Beras impor masih marak beredar di kota Batam. Padahal baru-baru ini, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel telah menegaskan bahwa pemerintah telah menutup kran beras impor di Kepri. 

Sepertinya, penyelundup tidak pernah habis akal. Penyelundup beras impor ke kota Batam masih terus berlangsung diduga karena permainan oknum pengusaha yang memanfaatkan aturan jalur hijau zona FTZ yang ada. 

Oknum pengusaha diduga menyelundupkan beras dari luar negeri melalui kontainer barang impor yang masuk.

Kabid P2 Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam Kunto Prasti menjelaskan, ada dua kemungkinan lolosnya beras impor ke Batam, yakni melalui jalur gelap atau pelabuhan tikus dan masuk melalui pelabuhan resmi namun terselip diantara kontainer barang yang legal untuk impor.

"Nah untuk poin kedua ini, diluar pengawasan kami karena memang aturan FTZ, yang mana Kepri ini untuk kebutuhan perusahaan, barang yang diimpor itu masuk melalui jalur hijau. Jalur hijau ini hanya dokumen yang diperiksa bukan fisik ini untuk kemudahan bagi perusahaan," jelas Kunto di ruang kerjanya.

Sehingga jika beras impor lolos ke Batam diduga kuat, ulah oknum pengusaha abu-abu yang memanfaatkan sistem jalur hijau tersebut.

"Kalau muatan 50 kontainer, nah beras diselipkan di satu kontainer, itu jelas akan lolos, kami tak bisa periksa isi semua kontainer karena jalur hijau dan dianggap penghambar kalau periksa," ujarnya.

Padahal memang kata Kunto, untuk Kepri sendiri memang kran impor beras sudah dihentikan oleh pemerintah pusat dan jika masih beredar beras impor di Batam maka itu ilegal.

BATAM - Beras impor masih marak beredar di kota Batam. Padahal baru-baru ini, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel telah menegaskan bahwa pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News