Aksi Hari Ini Disebut Baru Pemanasan

Aksi Hari Ini Disebut Baru Pemanasan
Mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/5). Mereka meminta Joko Widodo dan Jusuf Kalla mundur dari jabatannya sebagai presiden dan wakil presiden. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Aksi unjuk rasa di depan Istana Negara siang hari tadi berlangsung panas. Di sejumlah kota, mahasiswa juga turun ke jalan.

Namun, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) Adhie M. Massardi menyebut, aksi hari ini dan besok sifatnya masih pemanasan.

Karena tema aksi belum memasuki substansi yang dirasakan masyarakat. Yaitu tiadanya kepemimpinan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di republik ini.
 
"Namun demikian, kita tetap harus menghormati dan merespon positif tumbuhnya kesadaran moral intelektual di kalangan mahasiswa di kampus-kampus terhadap kondisi bangsa dan negaranya yang kian rapuh, di tengah gejolak pragmatisme gaya hidup yang melanda para seniornya," Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) Adhie M. Massardi kepada Kantor Berita Politik RMOL (grup JPNN), Rabu (20/5).

Dijelaskan, GIB, Petisi 28 serta elemen gerakan (civil society) lainnya tidak terlibat dalam aksi-aksi ini. "Hanya akan jadi penyaksi bangkitnya kesadaran moral intelektual mahasiswa di kampus-kampus yang selama satu dekade ini tergerus pragmatisme politik para seniornya yang menjijikkan,” kata Adhie.
 
Makanya, Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini mengaku tak risau tentang tema yang diusung dalam aksi mahasiswa ini yang masih elitis, yaitu seputar korupsi dan penguatan institusi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), dan belum memasuki substansi persoalan bangsa yang mendasar, yakni tiadanya kepemimpinan yang transformatif, karena kekuasaan tetap dimonopoli lapisan elite semata.
 
"Kami percaya, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dunia kampus akan menyadari betapa rapuhnya sistem ketatanegaraan kita akibat dekadensi moral (demoralisasi) yang mewabah di kalangan eksekutif, legislatif, judikatif, parpol dan juga dunia kampus sendiri," ungkapnya.
 
"Gelombang aksi akan membesar apabila pemerintahan Joko Widodo merespon tuntutan mahasiswa dalam aksi pemanasan ini dengan ‘cengengesan’ seperti biasa. Apalagi kalau dalam reshuffle mendatang tetap memakai orang-orang dengan kualitas KW-2 dan KW-3 seperti sekarang," pungkas Juru Bicara Presiden era Abdurrahman Wahid ini. (zul/RMOL/sam/jpnn)

 


JAKARTA - Aksi unjuk rasa di depan Istana Negara siang hari tadi berlangsung panas. Di sejumlah kota, mahasiswa juga turun ke jalan. Namun, Koordinator


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News