Waduh, Uang KJP Malah untuk Beli Motor dan Handphone

Waduh, Uang KJP Malah untuk Beli Motor dan Handphone
Waduh, Uang KJP Malah untuk Beli Motor dan Handphone

jpnn.com - JAKARTA - Penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP) selama dua tahun terakhir masih mengalami sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah penyelewengan dana KJP.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman, berdasarkan evaluasi atas  pelaksanaan KJP selama 2 tahun terakhir ternyata ditemukan banyak penyimpangan. Menurutnya, dana KJP yang dicairkan ternyata bukan untuk kepentingan pendidikan.

“Begitu dicairkan diambil semua. Dana dimanfaatkan bukan untuk pendidikan, tapi untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Tidak tepat sasaran," katanya di Balai Kota, Jakarta, Jumat (31/7).

Arie menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Misalnya, buku, tas, sepatu, seragam dan alat tulis.

Menurutnya, dengan KJP maka para pelajar SMP, SMA dan SMK bisa menarik uang Rp 50 ribu untuk setiap minggu. "Kalau SD Rp 50 ribu per dua minggu," tandas Arie.

Namun, KJP malah dimanfaatkan untuk membeli barang lain seperti motor dan handphone. "Kami di sini ingin kembali kepada objektif yakni anak tidak mampu diberikan dana pendidikan. Ini sistem yang kami mesti yakini terbaik," ucap Arie.

Karenanya Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan KJP. Dengan demikian, KJP betul-betul digunakan untuk kebutuhan pendidikan.

"Kami memang dengan Bank DKI meningkatkan sosialisasi penggunaan KJP. Walaupun sosialisasi sudah dilakukan pada saat pendistribusian kartu. Enggak hanya anak tapi orangtua wajib hadir," tutur Arie.(gil/jpnn)


JAKARTA - Penerapan Kartu Jakarta Pintar (KJP) selama dua tahun terakhir masih mengalami sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah penyelewengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News