Dari Aktivis, Jadi Cawagub Rieke, Kini Kepala Staf Jokowi

Dari Aktivis, Jadi Cawagub Rieke, Kini Kepala Staf Jokowi
Kepala Staf Kepresidenan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MENARIK bila melihat sekilas profil Teten Masduki, seorang aktivis Indonesia yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan posisi Luhut Binsar Panjaitan.

Ya, pria 52 tahun asal Garut Jawa Barat, itu merupakan anak seorang petani yang menghabiskan masa kecil di Kecamatan Limbangan, Garut. 

Jebolan IKIP Bandung jurusan Kimia, ini pun sudah memerlihatkan jiwa aktivisnya ketika membela petani di daerah kelahirannya dalam kasus perampasan tanah. 

Nama Teten semakin mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dipimpinnya (1998-2008) membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung Andi M Ghalib, pada masa pemerintahan BJ Habibie. Bahkan, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999, karena berhasil memaksa seorang pejabat tinggi negara (Jaksa Agung) turun dari jabatan untuk pertama kalinya.

Pada 2012, Teten masuk jalur politik ketika mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat, mendampingi politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka sebagai Cagubnya. Namun, perjuangan pasangan yang diberi nama PATEN ini kandas karena berada di urutan kedua perolehan suara terbanyak.

Nah, tadi pagi, Teten yang sebelumnya aktif dalam kampanye Pilpres pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla, resmi mengucap sumpahnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

"Saya akan setia pada UUD 1945, dan akan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturan yang berlaku bagi Republik Indonesia," kata Teten saat mengucapkan sumpah seperti yang dibacakan presiden dalam pelantikan itu.(fat/jpnn)


MENARIK bila melihat sekilas profil Teten Masduki, seorang aktivis Indonesia yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News