Jokowi: Mau Sampai Kapan Hitung Untung Rugi? Ini Keputusan Politik

jpnn.com - JAKARTA—Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan proyek proyek transportasi massal (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta. Menurutnya, proyek-proyek transportasi massal itu harus dikerjakan secara cepat dan tidak perlu ditunda. Untuk MRT, Jokowi menyatakan sudah 26 tahun masyarakat menunggu sehingga proyek itu harus dikerjakan tepat waktu.

“Semakin ditunda, akan semakin mahal harganya. Contohnya MRT, 26 tahun tidak diputuskan, kenapa? karena selalu yang dihitung adalah untung dan rugi. Sampai kapan pun dijelaskan dan kalkulasi apapun tidak akan pernah untung. Karena namanya transportasi masssal itu pasti tidak akan mendatangkan keuntungan,” tegas pria yang akrab disapa Jokowi itu dalam sambutan di peresmian pengoperasian mesin bor bawah tanah atau tunnel boring machine(TBM) untuk proyek MRT di titik Patung Pemuda Senayan (Bunderan Senayan), Jakarta, Senin (21/9). 

Jokowi mengingatkan, dalam proyek transportasi massal yang harus dipikirkan pemerintah adalah keuntungan yang didapat masyarakat dan sebuah kota. Selama ini, ujarnya, Indonesia sudah ketinggalan jauh dalam penyediaan transportasi massal modern. Ini, imbuhnya, terjadi karena terlalu banyak pihak yang ragu dalam membuat keputusan.

Termasuk pembangunan proyek MRT di Jakarta, yang baru dimulai saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jokowi mengeluhkan lambatnya keputusan pemda DKI sejak 26 tahun lalu sehingga proyek itu baru berjalan 2013 lalu. Menurutnya, pembangunan infrastruktur itu sangat bergantung pada keputusan politik seorang pemimpin.

“Kita ketinggalan jauh sekali dengan kota-kota besar di seluruh dunia. Kalau terlambat memutuskan itu juga keputusan politik. Jangan dihitung lagi, untung rugi, enggak mungkin. Hanya satu kuncinya dari mana subsidi itu harus diberikan, kalau sudah ya jalan. Mau berganti gubernur juga kalau hitung terus ya enggak jalan,” ujar Jokowi. (flo/jpnn).