Studi Menemukan Hubungan antara Diabetes dan Tidur Siang

Studi Menemukan Hubungan antara Diabetes dan Tidur Siang
ILUSTRASI. FOTO: Fox News

jpnn.com - Mengantuk dan mengambil tidur siang yang panjang dikaitkan dengan peningkatan prevalensi diabetes tipe 2.

Para peneliti di University of Tokyo 10 meneliti lebih dari 260.000 orang, mencari hubungan antara rasa kantuk di siang hari, tidur siang dan risiko diabetes tipe 2.

Para dokter menemukan bahwa mereka yang merasa sangat mengantuk di siang hari memiliki risiko 56 persen lebih tinggi menderita diabetes daripada mereka yang tidak.

Sementara mereka yang mengambil tidur siang 60 menit atau lebih memiliki risiko 46 persen lebih tinggi mengalami kondisi diabetes.

Studi yang dipresentasikan di European Association for the Study of Diabetes di Stockholm menemukan hubungan antara diabetes dan tidur siang tetapi tidak membuktikan sebab dan akibat. Namun, para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan rasa kantuk yang berlebihan dan tidur siang yang panjang mungkin merupakan sinyal peringatan diabetes tipe 2.

“Orang yang mengalami kondisi ini harus ke dokter agar gejala mereka bisa dievaluasi,” kata peneliti Dr. Tomohide Yamada, seperti dilansir laman Fox News, Rabu (30/9).

Dr. Yamada mencatat kemungkinan kausalitas terbalik, yang berarti orang yang memiliki kesehatan yang buruk mungkin lebih cenderung merasa mengantuk atau tidur siang lebih lama.

Studi sebelumnya telah menemukan efek kesehatan yang menguntungkan dari mengambil tidur siang 30 menit atau kurang termasuk peningkatan kewaspadaan dan meningkatkan keterampilan motorik.(fny/jpnn)


Mengantuk dan mengambil tidur siang yang panjang dikaitkan dengan peningkatan prevalensi diabetes tipe 2. Para peneliti di University of Tokyo 10


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News