Kisah Asmara Liem Swie King dan Eva Arnaz Hanya Ada Di Sini...

Kisah Asmara Liem Swie King dan Eva Arnaz Hanya Ada Di Sini...
Eva Arnaz, bintang film papan atas era 1970-1980-an. Liem Swie King beradu akting dengan Eva Arnaz di film Sakura dalam Pelukan (1979). Foto: Istimewa.

jpnn.com - DI masa keemasannya, Liem Swie King diskors PBSI selama tiga bulan, Oktober hingga Desember 1979. King pun terjun ke dunia akting. Beradu peran dengan Eva Arnaz. Kabarnya, dialah bintang film termahal di masanya.

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

King dipanggil Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Sudirman dan Suharso Suhandinata, Ketua Bidang Luar Negeri PBSI. Mereka jumpa di rumah Suharso di Bulungan, Jakarta Selatan.

King ditanya, seandainya dikenakan sanksi skorsing, apakah tetap bermain? Sudirman khawatir, sanksi itu akan membuat sang juara dunia merajuk dan tak mau main lagi. 

"Waktu itu aku menjawab, aku akan tetap bermain. Usiaku masih 23 tahun, dan aku beranggapan  karirku di dunia bulutangkis masih panjang," kenang King, sebagaimana dituliskan Robert Adhi Ksp dalam buku Panggil Aku King.

King mengaku salah. Dia diskors karena kelalaiannya, telat datang dan dinyatakan kalah WO dalam sebuah laga di Sea Games X 1979 di Jakarta.

Menurut King, hari itu dia tidak menyangka ada pertandingan yang digelar pagi hari di Gelanggang Mahasiswa Kuningan, Jakarta Selatan. Mengingat tiga hari sebelumnya, pertandingan selalu malam hari.

Bagaimana pun, hal itu menjadi santapan pers. "Ada yang bilang aku pulang pagi. Itu tidak benar!" sergahnya.

DI masa keemasannya, Liem Swie King diskors PBSI selama tiga bulan, Oktober hingga Desember 1979. King pun terjun ke dunia akting. Beradu peran dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News