Hati-hati, Terlalu Banyak Menonton TV Bisa Menyebabkan Kematian

Hati-hati, Terlalu Banyak Menonton TV Bisa Menyebabkan Kematian
ILUSTRASI. FOTO: Yahoo

jpnn.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa menonton TV berkaitan dengan beberapa penyebab utama kematian di Amerika Serikat.

Sembilan puluh dua persen orang Amerika memiliki TV di rumah mereka. Dan 80 persen orang dewasa Amerika menonton TV rata-rata tiga setengah jam sehari, yang lebih dari setengah waktu luang mereka.

“Kita tahu bahwa menonton televisi adalah perilaku menetap paling umum dan hipotesis kerja kami adalah bahwa hal itu merupakan indikator aktivitas fisik secara keseluruhan,” jelas penulis studi Sarah Keadle, seperti dilansir laman Health, Rabu (11/11).

“Dalam konteks ini, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk bisa memiliki banyak efek samping yang berbeda terhadap kesehatan,” kata Keadle.

Dalam studi tersebut, para peneliti meneliti lebih dari 221.000 orang yang berusia 50 tahun hingga 71 tahun yang tidak memiliki penyakit kronis pada awal studi selama 15 tahun. Semua diikuti sampai Desember 2011.

Hasil penelitian menemukan bahwa semakin sering orang dewasa yang lebih tua menonton TV maka semakin besar kemungkinan mereka untuk meninggal dari kondisi seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, flu/pneumonia, penyakit liver dan penyakit Parkinson.

Dibandingkan dengan mereka yang menonton kurang dari satu jam dari TV per hari, risiko kematian selama periode penelitian adalah 15 persen lebih tinggi di antara orang-orang yang menonton tiga sampai empat jam dari TV sehari dan 47 persen lebih tinggi bagi mereka yang menonton tujuh atau lebih jam sehari.

Bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain risiko seperti merokok, minum alkohol, asupan kalori dan masalah kesehatan lainnya, hubungan antara menonton TV dan peningkatan risiko kematian selama periode penelitian tetap.

Sebuah studi baru menemukan bahwa menonton TV berkaitan dengan beberapa penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Sembilan puluh dua persen orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News