SAH, Guru Tidak Boleh Lagi Ada Kekerasan Di Sekolah, Jika Tidak Anda Bisa Berakhir Di Sini

SAH, Guru Tidak Boleh Lagi Ada Kekerasan Di Sekolah, Jika Tidak Anda Bisa Berakhir Di Sini
Ilustrasi. Pixabay.com

jpnn.com - PEKANBARU - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise mengingatkan para guru dan siswa di seluruh Indonesia agat tidak lagi melakukan praktik kekerasan di sekolah. Baik dari guru kepada anak didik, maupun antar sesama murid.

Pasalnya sudah ada undang-undang yang mengatur dan siapa yang mengalami praktik tersebut dapat melaporkannya kepada pihak berwenang.

Hal tersebut ditegaskan Yohana ketika mengunjungi SMAN 4 Pekanbaru yang dijadikan sebagai percontohan sekolah layak anak. Meskipun baru pertama kali berkunjung ke Riau, namun kunjungan tersebut langsung berkesan baginya. Berbagai hasil karya siswa dipajang dan membuktikan bahwa siswa-siswa di SMA tersebut produktif dan kreatif.

"lni pertama kali saya ke Riau, saya lihat sekolah ini sudah kelihatan kretivitas dan sangat produktif. Sekolah ramah anak adalah sekolah yang tidak ada praktik kekerasan. Jika disekolah ini sudah tidak ada lagi ada praktik kekerasan, berarti sekolah ini bisa dijadikan contoh dan harus diberikan penghargaan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 4 Pekanbaru, Nurhafni mengatakan, berbagai prestasi telah banyak ditorehkan oleh SMAN 4. Diantaranya adalah mendapat predikat juara sekolah adiwiyata tingkat nasional pada 2014 lalu. Kemudian sebagai kepala sekolah, ia juga mendapat peringkat ke 3 kepala sekolah terbaik se Indonesia.(sol/hen/cr4/ray/jpnn)

PEKANBARU - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise mengingatkan para guru dan siswa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News