Pesan dari Merauke untuk Pemerintah Pusat: Jangan Ada Lagi Cerita Anak Papua Tidak Sekolah

jpnn.com, MERAUKE - Tantangan di dunia pendidikan menjadi salah satu pekerjaan rumah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Merauke, Papua Selatan Fauzun Nihayah saat menghadiri kegiatan ‘Acer for Indonesia beberapa waktu lalu. Merauke ditetapkan menjadi ibu kota Papua Selatan sejak otonomi baru pada 2022 lalu sehingga saat ini berbagai lini sedang berbenah.

“Merauke sebagai kabupaten menjadi ibu kota otonomi baru, memiliki tantangan, persoalan pendidikan, bagaimana di wilayah-wilayah tertentu, pendidikan belum dirasakan baik oleh anak-anak kita,” ujar Fauzun.

Dalam kegiatan itu hadir juga Staf Khusus Wapres RI, Achmad Adhitya bersama jajaran Direksi Acer Indonesia.

Fauzun meminta Adhitya menyampaikan pesan anak-anak Merauke untuk Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.

Pesan itu terkait pemerataan pendidikan di Papua Selatan. Dia berharap Merauke secara khusus, dan Papua Selatan secara umum mendapat bantuan pembangunan fasilitas pendidikan yang layak seperti wilayah lainnya di Indonesia.

“Titip pesan pada Pak Wapres bahwa program-program pembangunan pendidikan harus dibawa ke Merauke karena kami ingin sama dengan kabupaten lain yang maju, sudah tidak ada cerita anak-anak Papua tidak sekolah. Kami ingin Merauke perbatasan dengan negara lain paling maju di dunia pendidikan sehingga butuh dukungan dari pemerintah pusat,” tutur Fauzun.

Fauzun mengajak semua pihak bekerja sama memajukan dunia pendidikan di Merauke, Papua Selatan. Menurutnya, banyak tantangan dunia pendidikan yang belum tuntas di wilayah tersebut. 

"Mohon Merauke terus dilihat dan dilirik karena kami menjaga NKRI juga sebagai wilayah perbatasan dengan negara lain,” sambungnya.