SMP di Indonesia, SMA Pilih ke Malaysia

Karena Tak Ada SMA di Empenang dan Puring Kencana

SMP di Indonesia, SMA Pilih ke Malaysia
Salah satu kondisi miris sekolah di perbatasan. FOTO: Andreas/ Rakyat Kalbar

jpnn.com - PUTUSSIBAU- Sedih, kesal, kecewa, tapi tetap memiliki rasa cinta kepada negeri Indonesia ini. Setiap selesai masa kelulusan SMP< Perasaaan itu bercampur aduk dirasakan oleh para guru SMP di Empenang dan Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalbar. SMP yang ada di daerah perbatasan Indonesia.

Perasaan itu muncul, setelah kerja keras mereka mendidik siswa SMP, tak bisa membuahkan hasil bagi Indonesia, karena mereka memilih melanjutkan pendidikan di negeri jiran, Malaysia.

Guru SMPN 32 Empanang, Marselianus Leokarnaen, ini mengakui, ketika lulus SMP, murid-muridnya lebih memilih sekolah ke Malaysia ketimbang ke Badau atau Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, Putussibau. 

Pria yang genap empat tahun mengabdi di sekolah perbatasan itu mengakui, pendidikan di Malaysia lebih terjamin, meski di perbatasan. "Bagaimana menanamkan cinta tanah air, cinta Indonesia, bela negara, dan turut menjaga perbatasan, kalau fasilitas dasar berupa pendidikan saja tak bisa dipenuhi pemerintah, katanya kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN).

Bukan hanya melanjutkan pendidikan dari SMP ke SMA, saat ada Siswa WNI yang dari kecil menempuh pendidikan di negeri Jiran, mereka enggan kembali ke Indonesia. Itu karena untuk melanjutkan SMA, cukup sulit di dua kecamatan itu karena sampai hari ini, tak ada SMA di kecamatan itu.

"Banyak alasan yang cukup menyedihkan, dan membuat kami sedih, kecewa. Kami butuh SMA di sini, perjuangan kami tak membuahkan hasil dan selalu dimentahkan," tandasnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn) 


PUTUSSIBAU- Sedih, kesal, kecewa, tapi tetap memiliki rasa cinta kepada negeri Indonesia ini. Setiap selesai masa kelulusan SMP< Perasaaan itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News