Megawati Heran, Kok Durian Malaysia Bisa jadi Tren...

Megawati Heran, Kok Durian Malaysia Bisa jadi Tren...
Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (tengah), saat memperingati Hari Bumi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - BANTEN - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan perhatian khusus terhadap gerakan reboisasi. Sebagai penjabarannya, Mega menginstruksikan kepada seluruh petugas partai di eksekutif, legislatif dan struktural partai untuk aktif menyelamatkan bumi.

‎Hal ini disampaikan Megawati saat peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, dan dipusatkan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pantai Carita, Banten, Minggu (24/4). 

Di kesempatan itu, Mega pun memberikan empat pesan. "Pertama, jagalah bumi dan perbanyaklah kebun raya serta taman hutan rakyat sebagai bagian dari penyelamatan bumi. Kedua, hutan yang ada harus diselamatkan dari kerusakan ulah manusia," ujar Megawati.

Karena itulah Megawati berharap, agar Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, dapat mendorong kebijakan moratorium hutan. "Ketiga, hutan menjadi sumber pembelajaran yang sangat penting," pesannya.

Megawati masih ingat betul ketika meresmikan Tahura Pantai Carita pada tahun 2003, ada tanaman Tengkawang yang merupakan spesies tanaman meranti, buahnya seperti "kitiran" dan dipergunakan untuk bahan kosmetik. Penggunaan buah Tengkawang harus mempertimbangkan agar tanaman tersebut terus dikembangkan dan dibudidayakan secara terukur. 

"Keempat, reboisasi merupakan jalan masa depan untuk umat manusia. Bangsa Indonesia harus bersyukur. Lihatlah bagaimana di Arab untuk menanam pohon saja diperlukan upaya khusus. Maka sayangilah pohon karena itulah penghidupan dan nafas bumi," tambahnya.

Lebih lanjut Megawati menegaskan bahwa rasa cinta kepada Tanah Air harus diajarkan sebagai bagian dari kesadaran mencintai bumi. Mega juga heran, mengapa untuk durian Musang King yang diimpor Malaysia seolah menjadi tren dan rebutan para penggemar durian. 

"Padahal kita punya keanekaragaman durian yang tidak kalah dengan negara-negara tetanggga. Namun yang diperlukan penelitian, dan pengembangan kemampuan produksi untuk menjaga kualitas terbaik," kata Megawati. (adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News