Bachtiar Ali: Jangan Bermimpi Mengubah Pancasila
jpnn.com - SOLOK – Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Bachtiar Ali, di hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (30/4), saat Sosialisasi 4 Pilar MPR, mengutip pedoman orang Minang yang mengatakan, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Menurut Bachtiar Ali, pedoman itu ditambah dengan mengatakan Pancasila Basandi Kitabullah. Pakar komunikasi itu berani mengatakan demikian sebab dalam Pancasila ada Sila I yang berbunyi” Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Dia mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu lagi pada Pancasila. Da pun mengatakan jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila.
Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia menurut Bachtiar Ali adalah bangsa yang dimiliki oleh banyak suku dan etnis.
Ia menegaskan Indonesia berbeda dengan Malaysia yang diperuntukkan bagi orang Melayu dan Islam. Dalam soal bahasa Indonesia, bangsa ini sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan sudah digagas oleh kaum muda sejak tahun 1928.
Bachtiar Ali bangga dengan kaum muda memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia. Padahal pada waktu itu para kaum muda terpelajar itu mayoritas menggunakan bahasa Belanda.
Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa lingua franca, bahasa pergaulan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka bangsa ini bisa menjadi kompak. Ia membandingkan dengan Belgia yang memiliki banyak bahasa sehingga di antara mereka rawan dengan perpecahan. “Mereka tak punya bahasa persatuan," ujarnya.
SOLOK – Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Bachtiar Ali, di hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat,
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Pemerintah Putuskan HAP Jagung Naik Menjadi Rp 5.000
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Enam Kapal Perang Disiapkan Untuk Operasi Trisila di Papua & Maluku