Zidane, Si Pemutus Daftar Kebodohan Madrid

Zidane, Si Pemutus Daftar Kebodohan Madrid
Zinedine Zidane. Foto: marca

jpnn.com - SEBELUM musim ini dimulai, mayoritas fans Real Madrid pesimistis dengan penunjukkan Rafael Benitez sebagai pengganti Carlo Ancelotti. Semakin ragu lagi kala dibantai 0-4 oleh Barcelona dalam El Clasico (21/11). Dan, kemudian tersingkir dengan lucu di babak 32 besar Copa del Rey karena memakai pemain tak sah.

Itulah beberapa daftar ”kebodohan” Real, hingga 4 Januari lalu. Sulit rasanya untuk tidak menertawakan kebadutan Real era Benitez. Namun, begitu pergantian entrenador Real, Benitez ditendang lalu diganti Zinedine Zidane, Real melesat bak meteor. 

Di tangan Zidane, Real kembali menemukan gaya main yang sempat hilang. Elegan dan berteknik tinggi. Zidane mengembalikan filosofi Real ”yang penting menang” seperti era Jose Mourinho. 

Seperti diakui bintang Real Cristiano Ronaldo sosok Zidane adalah pemersatu tim. Di bawah Zidane pemain-pemain berkembang dari segi teknik dan punya komunikasi yang baik antarpemain. 

”Saya menghormatinya sebagai sosok pelatih dan individu. Pemain dan pelatih punya relasi mutual dan saling menguntungkan,” ujar Ronaldo seperti diberitakan AS kemarin (5/5). 

Pendekatan ala Zidane ini sebenarnya mencontek apa yang dilakukan gurunya, Carlo Ancelotti. Sebagai asisten Ancelotti selama dua tahun, bapak empat anak itu menyerap banyak hal. Mulai bagaimana komunikasi dengan pemain bintang juga tetap menenangkan pemain yang jarang mendapat kesempatan tampil. 

Menurut Marca ada lima faktor yang jadi pondasi Real melesat dalam empat bulan belakangan. Pertama lini belakang yang solid. Kunci pertahanan Real ada di tangan Sergio Ramos dan Pepe. Sejak era Zidane, Real kebobolan 14 gol dalam 17 laga di La Liga. 

Kedua adalah Casemiro yang bisa bermain sebagai penyeimbang. Pemain asal Brasil itu menjalankan fungsi memotong bola di depan pertahanan kemudian mendistribusikan untuk penyerangan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News