Pengamat: Hakim Bejat Lebih Takut Disanksi Mafia Peradilan

Pengamat: Hakim Bejat Lebih Takut Disanksi Mafia Peradilan
Pengamat hukum tata negara, Margarito Kamis. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan sanksi bagi para hakim yang bermasalah cuma satu soal kecil. Karena itu, publik tidak perlu berharap sebuah sanksi akan membuat para hakim lebih baik.

“Sanksi cuma satu soal kecil yang tak akan pernah ditakuti para hakim bermasalah. Mereka saya duga akan takut kalau mafia peradilan meninggalkannya,” kata Margarito di Jakarta, Sabtu (4/6), menyikapi banyaknya hakim bermasalah dalam waktu enam bulan terakhir.

Kuatnya pengaruh mafia di Mahkamah Agung (MA) maupun di seluruh sistem peradilan di Indonesia, menurutnya, karena lingkungannya memang memungkinkan itu terjadi, sehingga prilaku busuk itu memilik makna.

“Jadi yang harus juga dibenahi itu termasuk lingkungannya plus manajemen penanganan perkara itu sendiri, di samping tetap menjadikan para hakim agung dan hakim pengadilan yang baik sebagai teladan," sarannya.

Dia contohkan, MA sudah punya sistem informasi perkara berbasis teknologi informasi. Anehnya, yang mereka sajikan di sistem informasinya bisa berbeda dengan putusan yang dibuat hakim.

“Pada sistem informasi yang publik bisa akses katakan tertulis bebas. Tahu-tahu dalam keputusan yang sudah diambil pisiknya tahu-tahu dihukum," ungkap Margarito.

Contoh kedua lanjutnya, begitu perkara masuk, publik tidak pernah tahu lagi seperti apa proses terjadi di MA.

“Masuk ke mana, menyangkut di mana dan bagaimana mereka menyidangkan dan memutuskan, publik tidak pernah tahu. Lingkungan yang seperti ini memungkinkan orang-orang bermain. Ini mesti dibenahi," tegasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News