Sebelum Tabrak Rumah Warga dan Kandang Babi, Pilot Melihat Cahaya

Sebelum Tabrak Rumah Warga dan Kandang Babi, Pilot Melihat Cahaya
Kondisi pesawat dan rumah warga yang ditabrak hingga terbakar di Lapangan Terbang Lolat, Yahukimo, Selasa (14/6). Foto: PT AMA Papua for Cenderawasih Pos

jpnn.com - SENTANI - Insiden pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX nomor seri 208B5149 PK-RKC yang gagal mendarat di Lapangan Terbang Lolat, Distrik Lolat Kabupaten Yahukimo, Selasa (14/6) pukul 7.58 WIT, masih misterius.

Burung Besi milik PT Associated Mission Aviation (AMA) Papua, yang dipiloti Capt Pilot Brian Forrest Pottiger (WN Kanada) itu menabrak satu rumah/honai warga, kantor distrik (kecamatan) dan kandang babi

Direktur PT AMA Papua, J.A Djarot Soetanto belum bisa memastikan penyebab kecelakaan. “Kami belum bisa menyampaikan penyebab dari jatuhnya pesawat ini. Kami menunggu penjelasan dari KNKT,” ungkap Djarot, kepada Cenderawasih Pos.

Pesawat yang mengalami kecelakaan ini menurut Djarot merupakan pesawat baru yaitu buatan tahun 2014 dan mulai dioperasikan PT. AMA Papua pada tanggal 9 maret 2016. “Saat ini jam terbang pesawat tersebut baru 53 jam,” jelasnya.

Selain pesawat baru, pilot yang membawa pesawat tersebut menurut Djarot yaitu Capt Pilot Brian Forrest Pottinger juga sudah berpengalaman dan saat ini memiliki 8283 jam terbang. 

“Capt Pilot Brian bergabung dengan AMA sejak 1 Agustus 2010 dan sekarang telah mempunyai 8283 jam terbang. Kami akan bertanggungjawab dan memberikan pengobatan kepada para korban hingga sembuh. Kami dari manajemen PT. AMA Papua juga menyampaikan rasa duka atas musibah ini,” pungkasnya.

Arifin salah satu penumpang pesawat yang ditemui Cenderawasih Pos mengatakan, saat akan landing pilot mengalami gangguan penglihatan yaitu silau karena cahaya matahari. Akibat gangguan tersebut, pilot menurutnya memutuskan untuk kembali terbang namun karena posisi pesawat sudah terlalu rendah dan tergelincir akhirnya oleng ke kanan lalu menabrak honai dan kantor distrik. 

“Pilot sempat katakan saat mendarat terganggu cahaya matahari karena silau dan beberapa saat kemudian pesawat langsung menabrak kantor distrik dan honai,” sebutnya. 

SENTANI - Insiden pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX nomor seri 208B5149 PK-RKC yang gagal mendarat di Lapangan Terbang Lolat, Distrik Lolat Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News