Ealah..Ramai-Ramai Mesum Setelah Jam Buka Puasa

Ealah..Ramai-Ramai Mesum Setelah Jam Buka Puasa
Pasangan mesum yang dijaring Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Foto: Jawa Pos/JPG/JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Aparat kepolisian terus tidak berhenti menindak perbuatan asusila yang dilakukan masyarakat selama Ramadan.

Baru-baru ini jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan razia dengan menyasar sejumlah hotel di kawasan Demak dan Kenjeran. Operasi itu digelar untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Operasi yang melibatkan puluhan anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu dipimpin langsung Kapolresnya, AKBP Takdir Mattanete. Razia dimulai sekitar pukul 20.00. Rombongan korps baju cokelat itu langsung masuk ke kompleks hotel melati di ujung utara Surabaya tersebut.

Beberapa pegawai hotel sempat kaget melihat kehadiran polisi. Mereka juga tidak bisa berbuat banyak saat polisi menggeledah satu per satu kamar di hotel melati itu. Pasangan yang tepergok berduaan di kamar pun panik dan kelabakan. Beberapa di antara mereka sempat beradu mulut dengan aparat.

Pasangan mesum yang tidak bisa menunjukkan keabsahan mereka sebagai suami-istri selanjutnya digiring ke luar hotel dan didata. Hasilnya, dari Demak dan Kenjeran, 26 pasangan mesum dijaring dalam operasi tersebut. Selanjutnya, mereka dibawa ke mapolres untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari data yang didapat Jawa Pos, sebagian besar pasangan itu berasal dari luar kota. Beberapa di antara mereka juga merupakan muka lama yang kerap digaruk polisi.

 ''Mereka sudah meresahkan. Dalam bulan Ramadan masih saja berbuat mesum,'' ujar Takdir dalam razia kemarin.

Dia menyatakan, operasi itu sudah kerap dilakukan. Apalagi sejak dirinya menjabat Kapolres. Masuk bulan puasa, hampir setiap hari dia memerintah anggotanya untuk menggelar razia serupa. Namun, para pelaku tetap tidak pernah jera.

''Biar Ramadan kali ini wilayah Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya kondusif. Kami melakukan ini juga berdasar laporan masyarakat yang resah atas kasus-kasus tersebut,'' tegas polisi yang akrab disapa Nette Boy itu.

Dia mengakui, masih mengalami sedikit kesulitan untuk mensterilkan kawasannya dari perbuatan asusila. Sebab, daerah itu menjadi gerbang utama tol laut. Karena itu, wilayah Perak didatangi banyak orang Indonesia dengan beragam karakter.

 ''Sedikit sulit. Tapi, kami terus berusaha agar penyakit masyarakat ini bisa benar-benar hilang,'' ujarnya. (rid/c5/ady/flo/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News