Inggris Keluar, David Cameron Mundur dari Perdana Menteri
jpnn.com - HASIL referendum Brexit yang menunjukkan bahwa mayoritas warga Inggris memilih agar mereka keluar dari keanggotaan Uni Eropa, berdampak besar.
David Cameron mengudurkan diri dari kursi Perdana Menteri Inggris pada Jumat (24/6). "Kehendak rakyat Inggris adalah instruksi yang harus disampaikan," kata Cameron di Downing Street.
Cameron diketahui merupakan salah satu tokoh yang lantang mengampanyekan agar Inggris tetap bertahan di Uni Eropa.
Namun demikian Cameron berjanji untuk tetap menyelesaikan pekerjaannya di kursi Perdana Menteri Inggris hingga musim gugur tahun ini.
"Namun saya tidak berpikir akan tetap menjadi kapten untuk mengaragkan negara ke tujuan berikutnya," sambung Cameron seperti dimuat The Guardian.
"Saya merasa terhormat menjadi Perdana Menteri negara ini selama enam tahun terakhir," kata Cameron. Referendum yang dikenal dengan istilah Brexit ini diketahui menjadi sorotan terutama oleh pasar keuangan global. Hasil akhir Brexit menunjukkan bahwa 52 warga Inggris mendukung hengkang dan 48 persen lainnya mendukung untuk bertahan. (mel/rmol/jpnn)
HASIL referendum Brexit yang menunjukkan bahwa mayoritas warga Inggris memilih agar mereka keluar dari keanggotaan Uni Eropa, berdampak besar. David
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia