Taksi Online Dongkrak Penjualan Mobil Komersial

Taksi Online Dongkrak Penjualan Mobil Komersial
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SURABAYA –Kinerja pembiayaan kendaraan bermotor masih belum tumbuh secara signifikan. Namun, pelonggaran financing to value (FTV) hingga nol persen tidak berarti menjadi solusi yang diinginkan.

Pihak leasing masih berharap bisa menerima down payment (DP) dari nasabah. ’’Kami ingin DP tetap ada. Itu merupakan bentuk tanggung jawab dari nasabah untuk melunasi utangnya,’’ kata Regional Manager PT BFI Finance Tbk Wilayah 7 Jatim Tan Eng Han kemarin (22/7).

Sebelumya, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani menyatakan, pihaknya berencana melonggarkan FTV hingga menjadi nol persen alias tanpa uang muka.

Namun, hal tersebut hanya bisa dilakukan perusahaan leasing yang punya angka non-performing-financing (NPF) di bawah satu persen. Hal itu dilakukan untuk menggairahkan industri multifinance dan otomotif yang masih lesu sejak tahun lalu.

Menurut Firdaus, meski OJK nanti benar-benar meniadakan DP, multifinance tetap perlu menganalisis kelayakan. Eng Han setuju jika DP bisa nol persen. Namun, tidak semua nasabah yang bisa menikmati fasilitas tersebut.

Pada Juli 2015, OJK melonggarkan FTV sehingga rata-rata DP kendaraan bermotor yang sebelumnya 20–25 persen turun menjadi 15–20 persen. Hal itu dilakukan untuk mendongkrak kinerja pembiayaan motor dan mobil.

Namun, hingga semester pertama 2016, hasil kinerja multifinance belum tumbuh secara signifikan.

’’Kendaraan nonproduktif (komersial) seperti mobil dan motor untuk penumpang tumbuh lebih cepat dibanding kendaraan produktif. Dalam kondisi pasca-Lebaran seperti ini, pembiayaan cenderung turun setelah sempat naik 20 persen,’’ ungkap Eng Han.

SURABAYA –Kinerja pembiayaan kendaraan bermotor masih belum tumbuh secara signifikan. Namun, pelonggaran financing to value (FTV) hingga nol

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News