Anggota DPD Akui Hanya Hamburkan Uang Rakyat

Anggota DPD Akui Hanya Hamburkan Uang Rakyat
Benny Ramdhani (kiri) dan Adhie M Massardi dalam diskusi “Kembali soal Masa Depan Perwakilan Politik” di Cikini, Jumat (26/8). Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pernyataan keras disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Benny Ramdhani.

Dia menyebut, selama ini rekan-rekannya di DPD hanya menghambur-hamburkan uang rakyat.

“Saya setuju wacana DPD dibubarkan sepanjang peran dan kewenangan DPD tidak dikuatkan. DPD hanya menghabiskan uang rakyat secara mubazir,” cetus Benny dalam diskusi “Kembali soal Masa Depan Perwakilan Politik” di Cikini, Jumat (26/8).

Dia menyebutkan, setiap tahunnya masing-masing anggota DPD menyedot dana APBN Rp 2,5 miliar. Dikalikan 132 anggota DPD selama lima tahun, jumlahnya cukup besar.

Komponen pendapatan anggota DPD itu, lanjutnya, gaji bulanan Rp 70 juta, jatah reses empat kali setahun dengan anggaran Rp 300 juta setiap reses, setiap bulan pulang ke dapil dengan SPPD Rp 24 juta,  ada juga FGD empat kali dijatah Rp 35 juta untuk acara diskusi itu.

Juga kunker ke luar negeri dua kali setahun dengan jatah Rp 150 juta setiap kali bepergian. “Pulang dari luar negeri bersih bisa mengantongi 75 juta,” ujarnya.

“Jadi semacam uang haram selama DPD tidak bisa menyuarakan aspirasi rakyat daerah yang diwakilinya,” cetus senator asal Sulut itu.

Dia mengatakan juga tidak pernah tahu seperti apa hasil reses para anggota DPD. “Hasil reses, jangankan dijadikan untuk apa, gudangnya untuk menyimpan berkas hasil reses pun saya tidak tahu,” ucapnya lagi.

JAKARTA – Pernyataan keras disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Benny Ramdhani. Dia menyebut, selama ini rekan-rekannya di DPD

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News