Harap Tenang, Kebakaran Hutan Diprediksi Menurun

Harap Tenang, Kebakaran Hutan Diprediksi Menurun
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - BANJARMASIN – Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan tahun ini diprediksi tak akan seluas 2015 lalu.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel melalui Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru, meski di pertengahan tahun ini semua wilayah memasuki musim kemarau, namun, diprediksi akan selalu diguyur hujan setiap minggunya.

Kasi Data dan Informasi Kantor Klimatologi BMKG Kalsel Miftahul Munir mengatakan, musim kemarau tahun ini diprediksi akan selalu dibarengi dengan curah hujan.

Hal itu dikarenakan hangatnya suhu permukaan laut. "Jika suhu permukaan laut hangat, maka hujan diprediksi akan tetap turun. Meskipun telah memasuki musim kemarau," katanya seperti dilansir Radar Banjarmasin, Minggu (28/8) kemarin.

Ia menjelaskan, hangatnya suhu permukaan laut akan memicu terbentuknya awan-awan yang menyebabkan terjadinya hujan. "Hangatnya suhu permukaan laut diprediksi berlangsung lama," jelasnya.

Selain karena dipengaruhi suhu permukaan laut, Munir menambahkan, turunnya hujan di musim kemarau lantaran adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena ini akan mengakibatkan hujan turun dengan itensitas tinggi.

"MJO memang salah satu fenomena global yang memengaruhi cuaca dan iklim, dengan adanya MJO maka intensitas hujan akan lebih sering," tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar Noor Sunarto mengatakan, tahun ini titik api tidak sebanyak 2015. Di wilayah Kabupaten Banjar sendiri tahun ini hanya ada sepuluh titik api. (ris/jos/jpnn)


BANJARMASIN – Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan tahun ini diprediksi tak akan seluas 2015 lalu. Berdasarkan data Badan Meteorologi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News