Kudeta Ketua DPR, Novanto Mau Disebut Maruk Kekuasaan?

Kudeta Ketua DPR, Novanto Mau Disebut Maruk Kekuasaan?
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wacana mengembalikan jabatan Ketua DPR kepada Setya Novanto, diyakini akan membuat internal Partai Golkar bergejolak lagi setelah Munaslub Bali, beberapa waktu lalu.

"Tak hanya itu, Setya Novanto akan dipersepsikan sebagai politikus maruk kekuasaan karena dengan vulgar mengkudeta ketua DPR saat ini," kata Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno di Jakarta, Selasa (4/10).

Menurut Adi, bila posisi ketua DPR yang kini dijabat Ade Komarudin benar-benar direbut, itu akan merusak citra Golkar yang sedang naik daun.

Dengan adanya manuver kubu Setya Novanto setelah Golkar kondusif, kata Adi, itu akan merusak suasana batin soliditas golkar. Apalagi pihaknya menilai seorang Akom tidak akan tinggal diam dengan upaya kudeta tersebut.

"Tentu Akom tak akan tinggal diam dengan para pendukungnya jika Novanto melakukan 'kudeta' terhadap ketua DPR," jelasnya.

Dalam situasi ini, Adi memandang bahwa Novanto tidak harus menjadi ketua DPR lagi jika hanya sekadar memperbaiki citra dirinya setelah skandal Papa Minta Saham.

"Posisi Novanto saat ini sebagai panglima Golkar, cukup membuat dirinya menjadi sosok negarawan ciamik yang mengayomi. Bukan saatnya lagi Setya Novanto berebut kekuasaan dengan kubu Akom," katanya.(fat/jpnn)


JAKARTA - Wacana mengembalikan jabatan Ketua DPR kepada Setya Novanto, diyakini akan membuat internal Partai Golkar bergejolak lagi setelah Munaslub


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News