Sepakat Berdamai, Panah Dilepas, Batu pun Dibakar

Sepakat Berdamai, Panah Dilepas, Batu pun Dibakar
Warga Jile Yale mempersiapkan prosesi adat bakar batu sebagai tanda berdamai. Foto: Mayer Sarioa/Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Perseteruan antardua kelompok masyarakat di Distrik Kwamki Narama yang terjadi beberapa waktu lalu, berakhir.

Prosesi adat bakar batu, Sabtu (12/11) kemarin, menjadi tanda kesepakatan damai telah tercapai. 

Tokoh Adat Yumi Kogoya yang ditemui Radar Timika di sela-sela acara bakar batu itu mengatakan, bahwa prosesi acara bakar batu ini, merupakan rangkaian dari prosesi damai yang dilakukan masyarakat Jile Yale, Distrik Kwakmi Narama. 

“Masyarakat sudah cukup sadar dan mau hidup damai, makanya saya selaku kepala suku laksanakan bakar batu ini,”tuturnya.

Dia mengatakan, dengan adanya prosesi bakar batu ini, berarti pihaknya telah bersepakat untuk hidup damai, dan melakukan aktivitas seperti biasanya. 

“Sudah bakar batu ini berarti kita hidup aman, panah yang masyarakat bawa semua sepakat untuk lepas, dan sudah bisa jalan seperti biasa,” kata Kogoya.

Selaku tokoh masyarakat dia meminta kepada aparat kepolisian apabila ke depan masih terjadi pertikaian antar kelompok masyarakat, maka pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas dengan penegakan hukum positif.

“Kalau memang masih ada yang perang lagi, polisi tangkap dan proses hukum. Karena kita di Jile Yale ini sudah mau hidup damai,”tegasnya. 
(tns/adk/jpnn)


TIMIKA - Perseteruan antardua kelompok masyarakat di Distrik Kwamki Narama yang terjadi beberapa waktu lalu, berakhir. Prosesi adat bakar batu, Sabtu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News