1 Tahun Kudeta Myanmar, Tak Ada Kabar Baik, Ini soal Orang Hilang

1 Tahun Kudeta Myanmar, Tak Ada Kabar Baik, Ini soal Orang Hilang
Aung Nay Myo, seorang penyelenggara aksi protes dan penulis satir dari Myanmar, menjemur pakaiannya di tempat penampungan sementara di sebuah lokasi yang tidak disebutkan di sebuah kota di sebuah negara yang berbatasan dengan Myanmar, 27 Januari 2022. Foto: ANTARA/Reuters/stringer/as

Myint Aung, yang berusia di atas 50 dan kini tinggal di sebuah kamp bagi pengungsi di Kayah, mengatakan putranya Pascalal yang berusia 17 tahun hilang pada September.

Remaja itu mengatakan kepada ayahnya akan mengunjungi rumah mereka di Loikaw, ibu kota negara bagian itu, untuk melihat-lihat situasi, namun dia kemudian tak pernah kembali, kata Myint Aung.

Ternyata, menurut penduduk desa setempat, dia ditahan oleh pasukan keamanan, kata Myint Aung kepada Reuters lewat telepon. Ketika dia mendatangi kantor polisi untuk membawakan makanan, dia melihat tentara menjaga kawasan itu dan dia melarikan diri.

Sejak itu, Myint Aung tak pernah lagi mendengar kabar anaknya, namun kelompok HAM memberi tahu bahwa anaknya tak lagi ditahan di kantor polisi berdasarkan pembicaraan dengan sejumlah orang yang baru saja dibebaskan. Reuters tak dapat memverifikasi informasi ini secara independen.

Banyar Khun Naung, direktur kelompok HAM Karenni, mengatakan remaja itu adalah salah satu dari dua anak muda dalam gambar viral di media sosial.

Dalam gambar itu mereka terlihat melakukan salut "Hunger Games" yang diadopsi oleh para pemrotes ketika mereka ditangkap di sisi sebuah jalan, diikat bersama dengan seutas tali oleh seorang tentara. Saudara perempuannya memastikan lewat telepon bahwa dia adalah Pascalal.

Foto itu tampak dalam sebuah unggahan viral dari sebuah akun yang sepertinya milik perwira militer, dengan keterangan,"Sementara kami membiarkan mereka melakukan yang mereka inginkan sebelum kami menembakkan peluru ke kepala mereka".

Akun tersebut kemudian dihapus dan Reuters tidak bisa mengontak pemiliknya untuk meminta komentar.

Ribuan warga Myanmar ditangkap karena dianggap terlibat dalam aksi-aksi protes menentang kudeta militer 1 Februari, banyak yang belum kembali sampai sekarang

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News