1 Ton Marmer Dipasang di Makam Pak Harto

1 Ton Marmer Dipasang di Makam Pak Harto
Rina Iriani ( Bupati Karanganyar),Tommy Suharto, dan Mbak Mamiek berdoa di depan pusara Soeharto di komplek makam Astana Giribangun,Kabupaten Karanganyar.Sabtu (16/10). Foto : Ichwan/Radar Solo/JPNN
Batu nisan yang didatangkan dari Tulungagung tersebut sama persis dengan nisan di makam Tien Soeharto. Desainnya sederhana. Hampir tidak ada ornament, selain ukiran berwarna emas yang menghiasi keterangan pemilik nisan. Tertulis Bapak Jenderal Besar TNI (purn) H Muhammad Soeharto, Lahir 8 Juni 1921, Meninggal 27 Januari 2008.

Hanya Hutomo Mandala Putra (Tomy) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamik) yang hadir dan menunggui prosesi peletakan batu nisan. Tomy yang mengenakan pakaian serba putih dan kopyah serta Mamik berbaju krem lengkap dengan kerudungnya, terlihat khusuk membaca yasin dan tahlil sebelum nisan dipasang. Mereka didampingi Bupati Karanganyar Rina Iriani, Kapolres Karanganyar AKBP Edi Suroso, serta sejumlah pejabat eselon dari Pemkab Karanganyar dan Wonogiri.

"Nisan ini disiapkan sendiri oleh bapak (Soeharto) dan Ibu (Tien Soeharto) saat mereka masih hidup. Bahkan nisan untuk anggota keluarga inti juga sudah ada," terang Tommy usai prosesi acara.

Setelah pemasangan batu nisan, prosesi peringatan seribu hari meninggalnya presiden ke-2 RI itu selanjutnya adalah tahlilan yang dilaksanakan di lima tempat secara bersamaan, 21 Oktober malam. Yakni di Masjid Attin TMII Jakarta; di Kemusuk Jogjakarta-tempat kelahiran Soeharto-, di Monumen Tien Soeharto Jaten Karanganyar, tempat Kelahiran Tien Soeharto; di Dalem Kalitan yang merupakan rumah Soeharto di Solo, serta di Astana Giribangun sendiri.

KARANGANYAR - Mendekati seribu hari wafatnya mantan Presiden Soeharto, kemarin (16/10) keluarga Cendana melaksanakan upacara peletakan batu nisan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News