10 Alasan Menolak Kebijakan Lima Hari Sekolah

10 Alasan Menolak Kebijakan Lima Hari Sekolah
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMK Muhammadiyah Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (03/06). Ilustrasi : Falahi Mubarok/ Radar Malang

"Semua harus dipersiapkan, tidak bisa asal diterapkan," kata Kepala Disdik Kota Batam, Kepulauan Riau, Muslim Bidin.

Lihat: Sekolah Negeri Masih Dua Shift, Batam Belum Bisa Terapkan Full Day School

10 Alasan Menolak Kebijakan Lima Hari SekolahKepala Disdik Kota Batam, Kepulauan Riau, Muslim Bidin. Foto Batam Pos/JPNN.com

2. Menggerus eksistensi pendidikan nonformal keagamaan maupun kursus belajar lainnya. Di luar jam sekolah seperti Mardasah Diniyah (Madin) yang telah inheren dalam praktik pendidikan bagi anak-anak usia sekolah.

Lihat: PPP Tolak Kebijakan Sekolah Lima Hari, Begini Alasannya

10 Alasan Menolak Kebijakan Lima Hari SekolahKetua Fraksi PPP DPR RI Reni Marlinawati. FOTO: Dok. JPNN.com

3. Kebijakan full day school sama sekali tidak memberikan alokasi penambahan materi pendidikan keagamaan kepada anak didik.

4. Wacana full day school berangkat pikiran masyarakat kota besar. Padahal Indonesia bukan Jakarta, daerah-daerah di tanah air juga tidak semuanya kota.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah sudah ditanda tangani oleh Muhadjir Effendy di Jakarta pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News