10 Calon Pendamping Jokowi Hasil Penjaringan PKPBerdikari

10 Calon Pendamping Jokowi Hasil Penjaringan PKPBerdikari
Osmar Tanjung. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Kajian dan Pengembangan Berdikari (PKPBerdikari) melakukan penjaringan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang berpotensi menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019. Penjaringan nama kandidat cawapres itu dikemas dalam bentuk penyerapan aspirasi melalui lomba menulis.

Untuk itu, PKPBerdikari menggandeng laman Seword guna menggelar Lomba Menulis Cawapres Jokowi Pilihan Warga. Kegiatan yang berlangsung selama dua bulan terhitung 10 April hingga 10 Juni 2018 itu telah mengumpulkan 130 tulisan hasil seleksi oleh tim juri.

Pendiri PKPBerdikari Osmar Tanjung yang juga menjadi bagian dari tim juri mengatakan, setiap tulisan hanya bisa mengusulkan satu nama. Hasilnya, ada 43 nama kandidat cawapres bagi Jokowi.

Selanjutnya, tim juri membuat pemeringkatan untuk menyaring 43 nama yang masuk 10 besar. “Tim juri sementara ini mengumumkan sepuluh besar nama-nama yang menjadi pilihan warga dengan tetap memperhitungkan kemungkinan nama lain untuk dapat menjadi bakal cawapres bagi Jokowi,” ujar Osmar dalam siaran pers PKPBerdikari, Senin (18/6).

Berdasar pemeringkatan yang dilakukan tim juri, nama Moh Mahfud berada di puncak dengan 25 suara. Selanjutnya ada nama mantan Panglima TNI Moeldoko dengan 14 suara.

Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengantongi delapan suara. Adapun Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Gus Romi memperolef tujuh suara.

Ada pula nama Chairul Tanjung, Susi Pudjiastuti, Tito Karnavian dan Muhaimin Iskandar masing-masing mendapat enam suara. Menteri Keuangan Sri Mulyani ada di peringkat sembilan dengan lima suara.

Sedangkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di posisi juru kunci 10 besar. Pengganti Moeldoko di posisi Panglima TNI itu mengantongi empat suara.

Nama-nama kandidat cawapres pendamping Jokowi yang muncul sudah sering diperbincangkan di publik baik di media konvensional ataupun media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News